Pacitan, tvOnenews.com - Kemarau berkepanjangan membuat beberapa daerah di Kabupaten Pacitan mengalami kekeringan. Hal tersebut membuat masyarakat kesulitan mendapat air bersih.
Daerah tempat tinggalnya telah dilanda kekeringan sejak tiga bulan terakhir. Setiap hari dirinya harus memenuhi kebutuhan air untuk memasak. Jika itu sudah terpenuhi, baru digunakan untuk mandi dan mencuci.
"Sudah sekitar dari tiga bulan lalu pak, airnya susah, kadang kita harus minta ke rumah orang. Kalau tiap hari ya seperti ini, jalan jauh demi dapatkan air. Ya gimana lagi," ujarnya.
Wiwit menambahkan, terkadang ada beberapa warga yang terpaksa membeli air bersih. Meski harus merogoh kocek besar, namun hal tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
"Kadang juga ada yang beli airnya. Tapi kalau terus-terusan beli uangnya dari mana," tambahnya.
Sementara itu, Boimin (64) seorang petani Desa Sambong juga merasakan hal yang sama. Saat ini sawah, sumur, dan kolam warga mengalami kekeringan cukup parah. Seluas lebih dari 30 hektar lahan di desanya sudah mengering.
“Kalau di wilayah lain tergolong masih aman kayakanya. Dikit-dikit masih ada air. Lahan pertanian disini sudah tidak lagi bisa diolah. Sudah kering semua, sumur juga tak cukup airnya karena debitnya menipis," jelasnya.
Kesulitan air bersih di Desa Sambong Kecamatan Pacitan tersebut sedikit teratasi dengan bantuan pasokan air dari Koramil 01/0801 Pacitan.
Pasokan air bersih dari TNI ini per hari mencapai sepuluh ribu liter untuk dua dusun, 95 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sekitar 450 warga Dusun Nglaban. Sedangkan warga Dusun Sengon ada 625 jiwa dari 124 kepala keluarga.
Sesuai data BPBD Kabupaten Pacitan, terdapat setidaknya warga di 34 desa, di 11 kecamatan kesulitan air bersih. Pemerintah diharapkan membangun sumur artesis yang nantinya bisa dinikmati masyarakat setempat yang tiap tahunnya mengalami krisis air. (asw/far)
Load more