Gresik, tvOnenews.com - Keluarga bocah SA (7) korban kekerasan yang matanya dicolok tusuk bakso hingga mengalami kebutaan, yang diduga dilakukan oleh salah satu kakak kelasnya, di sebuah SD Negeri di Desa Randu Padangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, kini hanya menuntut keadilan dan pertanggungjawaban pelaku pihak sekolah.
Tidak hanya itu saja, menurut Samsul, karena mungkin masih mengalami trauma matanya dicolok tusuk bakso, anak SA pascakejadian hingga hari ini belum mau masuk sekolah kembali.
"Ya sekarang kalau mau membaca pelajaran maupun saat mengaji, anak saya mengaku kesulitan mas. Tulisannya gak jelas katanya (kabur, red)," tutur Samsul pada tvOnenews.com, Sabtu (16/9).
Seperti dikabarkan sebelumnya, nasib tragis dialami SA, siswi kelas 2 sebuah SD (sekolah dasar) di wilayah Menganti, Gresik. SA mengalami trauma mendalam karena bocah berusia tujuh tahun itu kini harus kehilangan penglihatan mata kanannya, usai dicolok tusuk pentol oleh kakak kelasnya saat perlombaan HUT Kemerdekaan RI ke-78, pada Agustus 2023 lalu.
Mengetahui kejadian yang menimpa SA itu, sang ayah Samsul Arif (36) saat ini terus berupaya mencari keadilan untuk anaknya. Diceritakan Samsul, peristiwa tragis yang menimpa putrinya itu terjadi pada Senin (7/8). Saat itu di lingkungan sekolah sang anak sedang menggelar acara perlombaan, untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-78.
"Saat itu memang semua kelas keluar untuk melakukan lomba Agustusan. Jadi semua murid berada di halaman sekolah. Anak saya campur dengan murid lain," tutur Samsul Arif saat ditemui awak media di rumahnya, Jumat (15/9).
Load more