Nah saat berlangsungnya perlombaan, entah kenapa tiba–tiba SA ditarik oleh siswa lain yang diduga kakak kelasnya. Korban lalu dibawa menuju sebuah lorong yang berada di antara ruang guru dan pagar sekolah. Di lorong itulah korban lalu dimintai uang jajan secara paksa.
Namun permintaan itu tidak dituruti oleh korban.
“Karena tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian tusuk bakso itu di colok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya," jelasnya.
Korban SA yang ketakutan langsung berlari dan membasuh matanya dengan air. Akibat kejadian itu, mata korban terluka sampai mengeluarkan darah. Korban sempat mengusap matanya yang berdarah dengan seragam yang dikenakan.
Usai mendapat kekerasan fisik, korban SA pulang ke rumah dan mengeluh mata kanannya tidak bisa melihat. Hal tersebut membuat Samsul sang ayah dan keluarga khawatir. Hingga akhirnya diputuskan untuk memeriksakan ke rumah sakit.
Korban SA dibawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Kecamatan Menganti. Karena butuh penanganan lebih lanjut, kemudian dirujuk ke RSMM Jawa Timur hingga terakhir dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
“Dari hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan putri saya. Mirisnya kerusakan syaraf itu membuat mata kanannya tidak bisa melihat. Bahkan mengalami kebutaan permanen," sambungnya.
Load more