Rata-rata warga pada saat pertama kali masuk puskesmas, mengeluhkan lemas akibat diare, pusing, mual dan muntah-muntah. Warga mulai mengeluhkan sakitnya pada Jumat malam, hingga puncaknya pada hari Sabtu siang, puluhan warga desa yang sama memenuhi Puskesmas Cukir.Tidak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak juga mengalami keluhan yang sama.
Mustakim, salah satu korban keracunan mengaku musibah ini bermula saat hari Kamis malam warga mengikuti acara pengajian di salah satu rumah warga. Usai mendapatkan makanan kotak, warga menyantap di rumah bersama keluarganya masing-masing.
Saat menyantap salah satu jenis makanan, pria ini mengaku merasakan aneh, karena rasanya agat pahit. Sehingga makanan jenis siomay tersebut sempat tidak diteruskan makan. Hingga akhirnya pada Jumat paginya dirinya mulai mengeluhkan rasa mual dan diare.
"Habis maghrib ada acara yasinan di rumah tetangga, ada berkat saya makan sedikit. Malamnya kok terasa pusing.dan diare, paginya bertambah parah. Makanan yang terasa aneh yangiomay itu. karena agak pahit," tutur Mustakim sambil berbaring di bed perawatan puskesmas.
Mustakim juga menuturkan, warga yang mengalami keluhan sama lebih banyak lagi. Karena selain di Puskesmas Cukir juga ada yang dirawat di RSNU dan RS Tebuireng.
"Jamaahnya yang ikut yasinan sekitar 60 orang," kata Mustakim yang kondisinya mulai membaik dan Senin siang telah diperbolehkan pulang. (usi/hen)
Load more