Magetan, tvOnenews.com - Sedikitnya dua ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri 2 Desa Bulu Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan rusak dan nyaris terbakar dampak dari kebakaran lahan tebu yang berada di samping gedung sekolah.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Widyawati (38) salah satu guru SDN 2 Bulu yang mengaku kebakaran lahan tebu tersebut menyambar dua ruangan sekolah, sehingga sebagian atap dan jendela hangus terbakar.
“Yang terbakar itu ruang guru dan ruang kelas satu, penyebabnya itu ada warga yang membakar lahan tebu yang habis dipanen itu lalu merambat ke sekolah kami,” ungkapnya, Selasa (19/9).
Dampak kejadian tersebut pihak sekolah terpaksa memindahkan sementara ruang guru dan ruang kelas satu ke gedung lain yang masih bisa dipakai.
Meski demikian pihak sekolah masih mengaku khawatir dan akan berkordinasi dengan Dinas Pendidikan dan pemerintah desa setempat sebagai tindak lanjutnya.
“Yang bakar siapa dan yang bertanggung jawab kita juga tidak tahu, makanya ini nanti kita akan berkordinasi dengan desa maupun juga ke pada yang berwajib,” imbuhnya.
Sementara itu, Dovi Saputra (30) petugas pemadam kebakaran Kabupaten Magetan mengatakan, yang terbakar adalah dedaunan kering bekas tebu yang dipanen. Sehingga api merambat ke tempat sampah milik sekolahan sehingga api naik ke bangunan SD.
Beruntung kebakaran lahan tebu yang sempat menyambar bangunan sekolahan pada Selasa pagi sekitar pukul 05.00 WIB segera diketahui warga dan melapor ke Damkar Magetan.
“Kejadiannya pagi tadi, yang terbakar ini adalah bekas daun tebu habis dipanen, kita nggak tahu siapa yang bakar karena laporan ke kami tadi pagi kondisi api sudah menyambar tembok sekolah,” kata Dovi.
Beruntung, api bisa segera dipadamkan oleh petugas sehingga tidak sampai membakar gedung sekolah. Hanya saja bagian sedikit dari jendela dan atap yang hangus tersambar api.
Petugas juga telah melakukan pembasahan lahan tebu yang terbakar termasuk gedung sekolah yang berdekatan dengan lahan tebu.
“Kami sudah lakukan pembasahan baik lahan maupun gedung sekolah yang berdekatan dengan lahan, khawatir nanti angin kencang bara api masih bisa nyala kembali,” pungkasnya. (men/far)
Load more