Lumajang, tvOnenews.com – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa Afriska Putri (27) warga Desa Tangung, Kecamatan Padang, Lumajang, yang terjadi pada 4 Agustus 2023 silam, hingga saat ini belum menemukan titik terang, menyusul belum tertangkapnya pelaku Muhammad Mahin (31) yang tak lain adalah suami korban.
Bahkan, video penganiayaan dan ancaman pembunuhan terhadap korban oleh suaminya, kini telah viral dan beredar luas di media sosial, setelah ibu korban Hanik Zubaidah (46) mengunggahnya melalui akun facebooknya, sebagai bentuk kekesalan belum tertangkapnya pelaku.
Meskipun saat ini proses hukum telah dilimpahkan dari Unit Reskrim Polsek Padang kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lumajang, namun pihak keluarga masih belum lega sebelum pelaku tertangkap.
“Sampai sekarang anak saya (korban) masih trauma berat, belum berani keluar rumah karena masih ingat perlakukan tidak manusiawi pelaku yang tega menganiaya dengan cara memukul, menginjak, mencekik bahkan memukul kepala korban dengan gelas kaca,” kata Hanik saat ditemui di rumahnya di Desa Pasirian, Selasa (19/9).
Bukan hanya trauma, rasa takut akan teror yang dilakukan oleh pelaku juga masih menjadi momok tersendiri ibu korban dan keluarga lainnya, karena sebelumnya pelaku juga mengancam akan membunuh ibu korban.
“Saya sendiri juga sangat takut jika pelaku tidak segera tertangkap. Sebab, bukan hanya anak saya yang diancam akan dibunuh, tapi Mahin (pelaku) juga mengancam akan membunuh saya. Saya diancam akan dilempar bondet (bom ikan). Makanya, kami sekeluarga sangat berharap pelaku bisa segera ditangkap, karena sudah lebih dari sebulan dia bebas berkeliaran,” harapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang, Akp Dhedi Ardi Putra menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya secara profesional terhadap kasus KDRT yang dilaporkan pada 5 Agustus 2023 silam dan telah melakukan penetapan tersangka terhadap terlapor pada tanggal 5 September 2023.
Load more