Ponorogo, tvOnenews.com - Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan menanggung seluruh biaya pengobatan balita berinisial RPQ (3,5 tahun) yang mengalami luka melepuh sekitar 50 persen di tubuhnya, setelah tercemplung ke dalam panci berisi sayur panas.
Kepada Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi saat dikonfirmasi menjelaskan, karena korban dan keluarganya tidak mampu dan tidak memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat) maka Pemerintah Kabupaten Ponorogo akan menanggung seluruh biaya pengobatan.
"Mengingat keluarga korban masuk dalam katagori tidak mampu dan tidak memiliki KIS, jadi kita tanggung menggunakan program Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (Biakes Maskin)," terang Supriyadi.
Program Biaskes Maskin sudah dinyatakan klir dan langsung bisa digunakan untuk menanggung pengobatan balita RPQ. Sedangkan untuk mendapatkan KIS pihaknya masih memprosesnya.
Rencanannya pemerintah akan menguruskan KIS untuk keluarga korban dan bisa digunakan bulan Oktober, namun untuk sementara biaya pengobatan di cover menggunakan Biakes Miskin
"Insya’Allah nanti 1 Oktober keluarga korban sudah memiliki KIS. Tapi sementara kita cover pakai Biakes Maskin dulu," pungkasnya.
Pemkab Ponorogo juga akan mengupayakan biaya transportasi keluarga korban selama menjalani pengobatan di Surabaya.
Diberitakan sebelumnya, balita berinisial RPQ warga Desa Pulosari, Kecamatan Jambon, Ponorogo, harus menjalani penanganan intensif di rumah sakit dr Soetomo Surabaya setelah bagian tubuhnya melepuh, karena tercemplung ke dalam panci yang berisi sayur panas.
Berdasarkan informasi, awal mula kejadian tersebut ketika sang ibu sedang memasak sayur untuk berjualan di depan rumahnya. Kebetulan ibu korban merupakan pedagang sayur matang di sekitaran rumahnya.
Saat saat sedang mendinginkan sayur matang tersebut, korban sedang bermain di dekat meja dagangan. Tidak tahu secara pasti, secara tiba-tiba sang anak sudah tercemplung kedalam sayur yang masih panas tersebut
Akibat kejadian tersebut orang tua korban langsung membawa anaknya ke puskesmas Jambon untuk mendapatkan perawatan. Namun karena memerlukan perawatan intensif akhirnya balita tersebut dirujuk ke RSUD dr Harjono Ponorogo dan diteruskan ke RSUD dr Soetomo Surabaya. (asn/gol)
Load more