Remaja putri Desa Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo mengungkapkan, eco lindi ini dibuat dari air lindi atau cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan di lokasi tumpukan sampah. Kemudian dicampur dengan molase, asam sulfat, dan katalis organik. Kemudian seluruh unsur dicampur dalam satu tempat yang kedap udara.
"Penggunaan eco lindi sangat mudah hanya disemprotkan ke lokasi tumpukan sampah. Dalam waktu yang singkat eco lindi akan bereaksi," jelas Rania.
Ia menambahkan, bahwa muncul ide ciptakan eco lindi berawal dari memperhatikan perilaku penggemar durian. Untuk mengurangi bau durian, biasanya mereka mbersihkan tangan memakai air yang dituangkan di cekungan kulit bagian dalam durian tersebut.
"Ahkirnya saya berfikir bahwa untuk menetralkan bau sampah, mungkin bisa hilang dari sampah itu sendiri. Alhamdulillah saya berhasil menetralkan bau sampah dari eco lindi itu," kata Rania.
"Pada saat itu bau sampah di TPA Jabon Sidoarjo dikeluhkan oleh warga sekitar, bahkan sempat menimbulkan rasa mual. Setelah dilakukan penyemprotan dengan menggunakannya eco lindi bau sampahnya hilang. Selain itu tidak ada dampak terhadap ikan yang berada. (khu/gol)
Load more