Jombang, tvOnenews.com - Produsen nasi jagung instan di Jombang, terus mengembangkan sayapnya. Bukan saja melayani pembeli di dalam negeri, nasi jagung tersebut kini telah diekspor ke Malaysia. Terlebih pada saat harga beras naik pada dua bulan terakhir ini, permintaan mengalami kenaikan. Sehingga omzetnya meningkat hingga 30 persen.
Nasi jagung instan ini diproduksi sebuah home industry di Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Jombang. Usaha yang dirintis sejak tahun 2009 ini telah bisa memenuhi permintaan pangan non beras masyarakat.
Pembuatan nasi jagung instan melalui proses yang cukup panjang. Dimulai dari jagung yang telah digiling kasar lalu dikukus. Setelah sekitar satu jam, jagung telah masak kemudian ditiriskan. Setelah tiris langsung digiling hingga menjadi tepung.
Agar lebih cepat proses pengeringannya, tepung jagung yang telah masak dimasukkan dalam mesin dryer berukuran besar dengan kapasitas mesin dryer 25 kilogram setiap 30 menit, proses pengeringan lebih cepat.
Tepung jagung yang telah masak dan telah kering inilah yang kemudian dikemas dalam bungkusan plastik berbagai ukuran. Sebab harga jual ecerannya mulai dari 2000 rupiah hingga 6000 rupiah per bungkus.
"Yang kemasan ada yang harga Rp2.000, Rp3.000 dan Rp6.000. Pemasarannya wilayah Jawa Timur, Kalimantan Timur, Papua. Alhamdulillah sudah beberapa kali ada permintaan sehingga kami sudah ekspor ke Malaysia," sambung perempuan 47 tahun tersebut.
Dengan pengembangan pasar dan naiknya harga beras, saat ini rata-rata produksinya mencapai enam kuintal nasi jagung siap jual perhari.
"Kalau dihitung rata-rata perhari nasi jagung yang kami hasilkan antara lima sampai enam kuintal. Cuma kalau setiap saya produksi bisa sampai satu ton," ungkap Sulistiowati.
Disinggung mengenai manfaat nasi jagung produksinya, Sulistiowati menjelaskan, manfaatnya sangat banyak.
"Manfaatnya untuk penyakit diabetes, itu yang utama. Sebab kandungan glukosanya nol persen. Produk kami ini sudah dilengkapi dengan berbagai uji dan persyaratan izin edar. Mulai dari analisa kandungan gizi hingga persyaratan produk halal," bebernya.
Kelebihan nasi jagung ini menurut Sulistiowati, praktis. karena mudah dimasak dan cepat.
"Praktis tinggal seduh kayak instan. Jadi kemasan dibuka diseduh dengan air panas lalu ditanak sebentar, sudah bisa dikonsumsi. Produk kami ini tanpa pengawet namun masa kedaluarsanya antara 10 bulan hingga satu tahun," paparnya.
Home industry yang telah mendapat pernghargaan dari Presiden Jokowi ini, selain pengolahan dan pemasaran ditangani sendiri, pengolahan bahan baku dari jagung pipilan hingga siap diolah menjadi nasi jagung instan, juga ditangani sendiri. (usi/far)
Load more