Surabaya, Jawa Timur, tvOnenews.com - Permaianan berujung kekerasan di lingkungan sekolah kembali terjadi.
Kali ini kekerasan berbungkus permainan tendang bola yang diletakkan di atas kepala.
Korban berinisial R merupakan siswa kelas VII SMP negeri di Surabaya, Jawa Timur.
Korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah kena tendang temannya saat bermain tebak bola.
Berdasarkan keterangan saksi F yang merupakan salah satu kawan sekelas R mengatakan, bahwa permainan itu diawali tebak-tebakan pemukulan kepala yang sudah ditutup bola yang dipotong jadi separuh.
Baru kemudian dilanjutkan dengan tendang-tendangan.
“Kan main bola. Bola dipotong setengah ditaruh di kepala. Main tebak-tebakan,” jelasnya kepada tvOnenews.com pada Jumat (22/9/2023).
“Yang dipukul nebak siapa yang mukul. Jadi orangnya yang dipukul ngadep (menghadap) sini tapi yang mukul ngadep (menghadap) belakang (saling membelakangi),” sambungnya.
Jika salah nanti maka dia lagi (yang dipukul).
“R jadi (yang kepalanya ditutup bola), D (kawan yang bagian memukul) terus nendang kepalanya R,” jelasnya.
Kemudian R jatuh kesakita namun masihdalam kondisi sadar.
“Terus gak bisa noleh dikasih minyak dibawa ke UKS,” jelas F.
Sementara EW, ibu korban mengaku tak tahu jelas kronologinya, hanya berasal dari cerita sang guru.
“Guru telepon ayahnya, leher (R) kena tendang teman terus benjolan. Jadi saya ke sini (RS) sudah dikasih alat penyangga leher ini. Saya gak tahu sebenarnya bagaimana anaknya juga diam, ditanya diam. Saya tanya diam,” katanya.
“Lama-lama baru ngomong, kalau dia ada yang mukul dan nempeleng ada yang satunya nendang bagian leher belakang,” tutur EW.
EW juga menceritakan sempat ada intimidasi dari beberapa kawan sekelas R.
Namun ia sudah tidak mempermasalahkan karena hasil rontgen R tidak ditemukan luka serius.
“Tiga orang (yang mengintimidasi). Sebenarnya menerima ya tidak. Namanya juga anak digitukan. Tapi kondisinya dirontgen baik-baik saja, gak kenapa-kenapa jadi ya sudah dapat penanganan,” jelasnya.
Keluarga dan anak-anak yang intimidasi juga sudah meminta maaf, dan menjenguk R.
Sementara, dari pihak sekolah, rencananya akan memberikan pernyataan ke media pada Senin (25/9/2023) pagi.
Sedangkan Yusuf Masruh selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya saat dihubungi wartawan hingga kini belum merespons atas laporan dugaan kekerasan dalam sekolah tersebut. (zaz)
Load more