Sementara itu, warga yang melihat kebakaran rumpun bambu berusaha memadamkan kobaran api agar tidak menjalar ke permukiman. Selang beberapa saat kemudian setelah padam, cucu korban mencari mbah Jaenuri dan menemukannya telah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Kapolsek Jenangan, Iptu Amrih Widodo, yang tiba di tempat kejadian mengungkapkan, dugaan bahwa Jaenuri meninggal akibat sesak napas. Hal ini didasarkan pada riwayat kesehatan korban yang mengindikasikan masalah pernapasan yang serius.
"Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan tim medis dan tim Inafis Polres Ponorogo tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan diduga mbah Jaenuri mengalami sesak napas hingga pingsan akibat paparan asap yang sangat tebal dari kebakaran rumpun bamboo. Kejadian ini juga berujung pada tubuhnya yang terbakar," terang Iptu Amrih Widodo.
Amrih menambahkan bahwa dampak tragis ini terlihat pada tubuh korban, terutama bagian kiri tubuh yang mengalami luka bakar parah.
Selain itu, wajahnya juga mengalami luka yang diduga disebabkan oleh jatuhnya korban dalam keadaan tak sadarkan diri.
Peristiwa yang sangat menyedihkan ini harus menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga keselamatan saat melakukan aktivitas yang berisiko tinggi, terutama bagi warga lanjut usia.
Warga diminta untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan karena sangat membahayakan. (asn/far)
Load more