Gresik, tvOnenews.com - Kasus dugaan perundungan siswi kelas 2 SD di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik yang mengaku dicolok tusuk pentol oleh kakak kelasnya lantaran menolak memberikan uang sakunya, pelan-pelan mengungkapkan fakta baru. Tim khusus bentukan Satreskrim Polres Gresik bahkan telah memeriksa saksi ahli dari dokter spesialis mata yang pertama kali memeriksa korban di hari yang sama saat kejadian pada 7 Agustus 2023 lalu.
“Saat kejadian awal pada 7 Agustus 2023 lalu, pihak korban di hari yang sama dengan kejadian, memang melakukan pemeriksaan di Cahaya Giri. Pada saat dibawa ke sana, hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya luka tusukan pada mata,” tutur AKP Aldhino, Jumat (22/9).
Dikatakan Aldhino, dari pemeriksaan itu, hanya mengungkapkan memang terjadi perbedaan fungsi mata kanan dan kiri. Sedangkan terkait penyebab penurunan mata kanan masih tetap didalami. Namun yang jelas kata Aldhino, bukan karena tindak kekerasan.
Aldhino menegaskan, diungkapnya hal itu untuk kepastian fakta yang terjadi, agar tidak menjadi bola liar di masyarakat. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan secara kasat mata baik-baik saja. Mata kiri normal, sebelah kanan memang ada penurunan penglihatan. Dokter di RS Cahaya Giri tersebut juga menyebutkan, tidak ada darah pada mata korban.
"Korban datang dalam kondisi normal. Mengeluh mata bagian kanan, lalu diperiksa. Jadi saat dicek memang ada penurunan penglihatan. Tapi secara kasat mata, mata ini normal. Ini keterangan dari ahli dokter spesialis mata,” jelas Aldhino.
Meskipun demikian sampai hari ini lanjutnya, tim khusus masih belum bisa menyimpulkan adanya darah pada baju korban seperti yang disampaikan oleh ayah korban. Karena hasil penyelidikan dan penyidikan, tidak menemukan adanya bukti darah.
Load more