Gresik, tvOnenews.com - Polusi udara menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup umat manusia, tidak terkecuali di Indonesia. Polusi udara bisa mengurangi angka harapan hidup warga Indonesia. Oleh karenanya berbagai upaya mulai dilakukan disejumlah daerah, salah satunya Pemda Gresik dengan melibatkan berbagai elemen dan kalangan masyarakat, untuk mengurangi terjadinya polusi udara.
Adapun upaya mengurangi terjadinya polusi udara di Gresik, salah satunya adalah melalui upaya menutupi lahan pasif yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di kawasan Ngipik, Gresik. Mengetahui hal itu, PT Metatu Nusantara Jaya (MNJ) ikut berpartisipasi dengan mengirimkan bantuan sebanyak 18 terpal kepada Pemkab Gresik untuk dimanfaatkan di TPA Ngipik.
Bantuan terpal berukuran 20 x 30 meter itu, menurut Zauji, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Gresik, berguna untuk menutup lahan pasif yang ada di TPA Ngipik seluas 7 hektar, agar gas metana yang terkandung akibat timbunan sampah yang menggunung, tidak terurai ke udara.
"Karena jika tidak ditutup, gas metana yang mengurai akan mencemari udara," jelas Zauji, dalam rilis yang diterima tvOnenews.com, Sabtu (23/9).
Dikatakan Zauji, sudah 10 tahun ini Kabupaten Gresik tidak meraih penghargaan Adipura, salah satu penyebabnya adalah di tempat pembuangan akhir (TPA) yang belum memenuhi kriteria. Oleh karena itu tahun ini pihaknya bertekad, Gresik akan bisa membawa piala Adipura.
Zauji menjelaskan, jika bantuan 18 terpal ukuran jumbo itu, dari PT Metatu Nusantara Jaya (MNJ), sebagai wujud dukungan kepada pemerintah Kabupaten Gresik, khususnya Dinas Lingkungan Hidup untuk memboyong Adipura 2023.
Bentuk CSR dan support dari PT MNJ tersebut disampaikan oleh Legal Head PT MNJ, Irawan Pujo Hartoyo mewakili Direktur Utama, H. Abdul Rohim, memberikan 18 terpal berukuran 20 x 30 meter.
Load more