Banyuwangi, tvOnenews.com – Sedikitnya 122.047 keluarga di Kabupaten Banyuwangi menerima bantuan sosial (bansos) beras. Mereka yang mendapatkan bantuan tercatat sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) bansos. Masing-masing KPM digelontor sebanyak 10 kilogram. Bansos beras ini tindak lanjut melambungnya harga beras akibat musim kemarau.
Penyaluran kali ini merupakan tahap kedua. Proses distribusi dilakukan oleh PT Pos Indonesia sejak 20 September lalu.
“Ini penyaluran tahap kedua. Kami juga akan melengkapi upaya lain untuk menghadapi musim kemarau yang diprediksi lebih panjang ini. Sehingga, produksi beras tidak terlalu anjlok,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (25/9) siang.
Distribusi beras bansos ini akan dilakukan selama tiga bulan. Mulai September hingga November mendatang. Setiap bulan, masing-masing KPM menerima jatah 10 kilogram. Selain PT Pos, Pemkab menggandeng Bulog mendistribusikan beras bansos ini.
“Sampai hari ini, sudah tersalurkan 584 ton,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB (Dinsos PPKB), Henik Setyorini.
Proses penyaluran beras bansos dilakukan di masing-masing desa atau kelurahan. Warga yang tercatat sebagai KPM cukup hadir di balai desa. Setelah proses verifikasi, warga penerima langsung bisa membawa pulang beras yang dibagikan.
“Proses distribusi terus berlangsung. Targetnya hingga 29 November,” tegasnya.
Salah satu syarat penerima beras bansos ini adalah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos. Artinya, datanya sudah tercatat secara resmi. Masing-masing desa hanya tinggal memberikan undangan para KPM untuk mendapatkan beras sesuai jadwal masing-masing.
Harga beras di Banyuwangi terus melambung beberapa minggu terakhir. Harga beras medium tembus Rp10.900 per kilogram. Sedangkan beras premium mencapai Rp13.900 per kilogram. Selain beras Bansos, Bulog Banyuwangi melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga komoditi pokok ini. Beras Bulog digelontor ke sejumlah pasar untuk mengamankan pasokan. (hoa/gol)
Load more