"Untuk mempermudah proses distribusi bantuan air bersih, kami menaruh air bersih itu ke bak-bak penampungan, sehingga warga tinggal mengambil di situ," ujar Triadi.
Pihaknya berharap, pemerintah desa untuk melakukan pengawasan terhadap potensi kekeringan di wilayahnya masing-masing dan segera melaporkan ke BPBD Trenggalek bila mulai terjadi krisis air, sehingga bantuan air bersih bisa langsung didistribuskan.
Dari data di BPBD Trenggalek jumlah desa yang berpotensi mengalami kekeringan mencapai 75 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
Desa-desa tersebut rata-rata berada di kawasan pegunungan, seperti Kecamatan Suruh, Dongko, Panggul dan Kecamatan Munjungan.
"Selain dari BPBD Trenggalek, pendistribusian air bersih juga di bantu oleh pihak Kepolisian Resort Trenggalek dan Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek," jelasnya. (asn/gol)
Load more