Bojonegoro, tvOnenews.com - Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (Wamenag RI) Saiful Rahmat Dasuki berkunjung ke Pondok Pesantren Al Rosyid yang berada di Desa Sumbertlaseh Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (26/9) petang.
Wamenag menyebut tengah membentuk dirjen untuk menaungi dan mengakomodir pondok pesantren.
Wamenag RI Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, pondok pesantren dan santri merupakan aset yang potensial bagi bangsa Indonesia di masa depan. Oleh sebab itu, saat ini Kementrian Agama tengah merancang sebuah sistem yang akan mengakomodir pondok pesantren di seluruh Indonesia.
"Pak Mentri Agama saat ini Gus Yaqut Cholil Qoumas, kita ingin membuat Dirjen Pondok Pesantren, karena selama ini pondok pesantren di bawah Dirjen Pendis artinya masih menjadi Sub di Dirjen Pendis. Ke depan, kita ingin meninggalkan sebuah kebijakan bahwa pondok pesantren akan dinaungi satu kedirjenan," ujar Gus Saiful.
Dibentuknya Dirjen Pondok Pesantren itu, lanjut Gus Saiful, akan fokus meningkatkan kualitas pendidikan serta infrastruktur di pondok pesantren.
"Ketika pondok pesantren di bawah suatu naungan kedirjenan sendiri, maka dirjen tersebut akan mengelola anggarannya sendiri secara utuh, sehingga harapannya ponpes-ponpes di seluruh Indonesia dapat tersentuh pembangunan. Ini adalah upaya pemerintah untuk hadir dalam memajukan pondok pesantren dan mencerdaskan kehidupan bangsa," sambung Wamenag yang juga merupakan Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu.
Gus Saiful menyebut bahwa santri merupakan aset bagi bangsa ini yang akan berjaya di masa depan. Ia juga mengulas sejarah perjuangan para santri dalam resolusi jihad yang dicetuskan oleh Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari dalam upaya merebut kemerdekaan.
"Tepat tanggal 22 Oktober mendatang, akan kita peringati Hari Santri Nasional, ini merupakan wujud nyata penghargaan negara bagi para santri yang telah ikut berjuang meraih kemerdekaan," tambahnya.
Di akhir, Gus Saiful berpesan ada tujuh progam prioritas Kementrian Agama yakni Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Tahun Toleransi Beragama, Revitalisasi KUA, Religiosity Index, Kemandirian Pesantren, dan Cyber Islamic University.
"Dari tujuh progam prioritas Kementrian Agama salah satunya yakni penguatan moderasi beragama, tadi saya lihat di gerbang pesantren ada Pancasila, di tengah-tengah kita hadir pemuka lintas agama. Harmoni inilah yang harus terus kita jaga, kerukunan dan toleransi antar umat beragama, persatuan ini adalah modal untuk kejayaan bangsa Indonesia," tutupnya.
Sementara itu, PJ Bupati Bojonegoro Adriyanto, menyampaikan terimakasih atas sambutan ramah seluruh warga pesantren. Ia menekankan kerukunan umat beragama di Bojonegoro harus terus dirawat dan dipertahankan.
"Ke depan kita pastikan tidak ada anak-anak di Bojonegoro yang tidak sekolah, semua harus sekolah, baik di pondok pesantren maupun di lembaga lainnya, pemerintah daerah akan terus perupaya untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan perbaikan fasilitas pendidikan, baik di pondok pesantren maupun lembaga pendidikan lainnya," singkatnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Rosyid KH Alamul Huda menyampaikan, kehadiran Wamenag ini adalah untuk bersilaturahmi sekaligus meresmikan bangunan Gedung Imam Zarkasyi Madrasah Ibtidaiyah.
"Kedatangan Wakil Menteri Agama dan PJ Bupati Bojonegoro seperti bintang jatuh di Pondok Al Rosyid ini, tentu kami berharap hadirnya beliau ini dapat menjadi inspirasi bagi para santri untuk giat dalam belajar dan mendatangkan keberkahan," singkatnya. (dra/far)
Load more