Nganjuk, tvOnenews.com - Kementerian Dalam Negeri telah mengatur tentang penyelenggaraan perizinan berusaha di daerah, yakni PP No 6 tahun 2021. PP ini bermaksud memberikan kepastian hukum dalam berusaha serta meningkatkan iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan dengan sistem terintegrasi secara elektronik dan soal kelembagaan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Kepala Dinas Perijinan dan DPMPTSP Purwobujono, melalui Analisis kebijakan ahli madya Hardiono mengatakan, Perijinan online dengan aplikasi OSS RBA, Perijinan kegiatan usaha sesuai bidang usaha skala permodalan meliputi golongan mikro, modal di bawah 1 miliar, golongan kecil modal 1-5 miliar, golongan menengah modal 5-10 miliar, dan
golongan besar modal 10 miliar ke atas, investor bisa mendaftarkan usahanya lewat aplikasi, dari rumah tanpa harus datang ke Kantor Dinas Perijinan.
"Jika mengalami kesulitan, bisa datang di MPP (Mall Pelayanan Publik) untuk dibantu oleh petugas," ujar Hardiono.
Sementara menurut pengusaha asal Pace, M Burhanul Karim, para pelaku usaha dan calon investor akan terselesaikan oleh serangkaian kebijakan deregulasi, debirokratisasi, dan digitalisasi pelayanan, salah satunya melalui DPMPTSP yang baru.
"Jadi,kalau tidak ada leadership yang kuat, kami khawatir ini tidak akan berkelanjutan. Kami berharap ada orang yang memiliki leadership yang kuat sehingga memastikan investor tetap masuk ke Nganjuk," kata Burhanul.
Kekhawatiran pengusaha itu diperkuat dengan pernyataan pengamat ekonomi senior, mantan ASN di Pemkab Nganjuk, Bambang Widjanarko asal Prambon mengatakan Nganjuk menjadi pusat investasi.
“Kenapa banyak investor datang ke Nganjuk. Ya karena ada suport penuh dari Pemdanya," ujarnya.
"Selain karena upah, infrastruktur dibangun dengan baik di Nganjuk, tenaga kerja disiapkan, banyak sekolah vokasi dan lainnya. Nganjuk memang lengkap kalau soal ini," jelas Bambang, Rabu (27/9).
Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko mengaku siap menjalankan tugas dari Kemendagri RI. Dia menyebut akan terus berinovasi dan memajukan Kabupaten Nganjuk. Karena Kota Angin punya potensi yang luar biasa. Apalagi selama kepemimpinan Kang Marhaen banyak program yang bisa menggerakkan perekonomian masyarakat Nganjuk.
"Bu Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa pergerakan ekonomi sudah bergeser ke wilayah Nganjuk. Ini menjadi potensi dan momentum yang akan kita angkat untuk menggerakan perekonomian Nganjuk menjadi lebih baik," terangnya.
"Saya sendiri juga mempunyai tagline untuk memajukan perekonomian di Kota Angin, tagline tersebut yaitu "BANGKIT". Sesuai awalan huruf di depannya, dengan pengejawantahan sebagai berikut huruf B, yaitu Bangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Huruf A yaitu Atasi kemiskinan, kemiskinan ekstrem dan stunting. Dan huruf N yaitu Niatkan pengembangan potensi dan budaya daerah,"ungkap Pj Bupati.
"Selain itu pada huruf G yaitu Genjot pertumbuhan ekonomi dan penanganan inflasi, dan huruf K yaitu Kelola birokrasi yang profesional dan pelayanan publik yang berkualitas," ujar Pj Bupati Nganjuk.
"Tidak hanya itu pada huruf I yaitu Implementasikan program sukses Pemilu dan Pilkada serentak 2024 dan huruf T yaitu Teruskan pembangunan infrastruktur dan layanan masyarakat," pungkas Sri Handoko Pj Bupati Nganjuk. (kso/hen)
Load more