Dikatakannya, dirinya ikut belajar agama Islam selama kuliah di Unusa.
“Ini yang membantu saya untuk memahami lebih banyak tentang ajaran agama dan nilai-nilai universal seperti cinta kasih,” ungkap perempuan lulusan Program Studi Gizi kelahiran, Oekolo, NTT, 30 Mei 1994 ini.
Cerita Margaretha diawal perkuliahan dirnya menjadi pusat perhatian mahasiswa lain, sebab dia tidak mengenakan jilbab sebagaimana mahasiswa muslim lainnya. Dia tetap mengenakan pakaian biarawati saat kuliah.
Mahasiswa lainnya, Ni Komang Sukrati (Hindu), Suryaningtyas (Kristen) dan Yuni Safritri Rambu Rauna Bela (Katolik), juga berbicara tentang pengalamannya di Unusa sebagai mahasiswa Non Muslim. Mereka bangga dan senang dapat berkuliah di Unusa tanpa mengalami diskriminasi meskipun ia tidak memakai jilbab, selama menjalani perkuliahan. (msi/gol)
Load more