Pamekasan, tvOnenews.com - Terater merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat Madura, Jawa timur, Kamis (28/9) masih banyak ditemui di pedalaman ketika ada hajatan, tasyakuran, perayaan keagamaan dan lainnya.
Tradisi turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat pelosok desa ini masih tetap esksis hingga hari ini, meski jaman sudah berubah. Terater tersebut tradisi yang mengantarkan makanan atau jajanan khas ke karabat hingga saudara saat ada hajatan mapun acara keagamaan.
Hal itu dilakukan untuk saling berbagi, merekatnya tali persaudaraan satu sama lainnya antar tetangga serta menghormati dan merayakan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Jumaiyah, warga Pakong mengatakan terater tersebut hingga kini tetap dipertahannya karen hal itu merupakan taradisi turun temurun dari nenek moyangnya.
"Tradisi terater ini masih sangat melekat dan dilakukan hingga saat ini. Biasanya bukan hanya pada lebaran saja, tetapi momen perayaan seperti malid nabi muhammad SAW juga ada ter-ater," ungkap Jumaiyah, warga Pakong.
Pada momen perayaan Maulid Nabi muhammad SAW, masyarakat mengantarkan makan hingga jajanan khas madura sperti kue cucur, rengginang, dodol hingga buah-buahan.
Menurut Jumaiyah, identitas keislaman yang kental dalam masyarakat Madura merujuk kepada akar saling berbagi atau disebut terater. Karena norma-norma agama Islam yang menganjurkan untuk bersedekah dan saling memberi serta solidatiras antar sesama juga menjadi alasan dilakukannya tradisi tersebut.
"Jadi, ini bukan hanya sekedar tradisi, tetapi di dalamnya juga mengandung konsep-konsep agama yaitu bersedekah. Kemudian ada konsep keberagaman, sehingga bisa saling berdampingan, menguatkan dan saling mendukung antar satu sama lain," pungkasnya.
Tradisi terater ini tidak hanya di Kabupaten Pamekasan, masyarakat Sumenep juga masih tetap kental tradisi terater tersebut di saat mumen hari raya keagamaan dan lainnya. (vaf/gol)
Load more