Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, hingga saat ini masih berstatus siaga atau level 3. Aktivitas kegempaan gunung tertinggi di Pulau Jawa inipun, masih terpantau masih fluktuatif.
Berdasarkan laporan rutin petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, periode pengamatan Senin (2/10) pukul 06.00 - 12.00 WIB, tercatat secara kegempaan Gunung Semeru telah mengalami 20 kali letusan, 5 kali guguran, 2 kali hembusan serta 3 kali tremor harmonik.
"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara. Suhu udara 22-26 °C," tulis Ghufron Alwi dan Sugeng Santosa dalam laporannya, Senin (2/10).
"Gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 m di atas puncak kawah," sambungnya.
Disamping itu, petugas PPGA Semeru juga melaporkan terkait terjadinya guguran serta letusan disertai adanya suara letusan atau gemuruh yang terdengar beberapa kali.
"Teramati 13 kali asap letusan tinggi 200 - 800 meter, warna asap putih kelabu condong ke arah timur laut - timur. Teramati pula 2 kali guguran dengan jarak luncur kurang lebih 300 - 1000 meter ke arah besuk kobokan. Serta terdengar 14 kali suara gemuruh letusan," terangnya.
Suara gemuruh letusan Gunung Semeru ini juga terdengar sangat jelas dari pemukiman warga Desa Tambahrejo, Kecamatan Candipuro, yang berjarak kurang lebih 20 kilometer. Di sisi timur Gunung Semeru.
“Memang sejak tadi malam hingga pagi dan siang ini, saya mendengar beberapa kali suara gemuruh letusan, terutama pada saat arah angin ke timur,” ujar Syaiful salah satu warga Desa Tambahrejo.
“Semalam cuacanya juga sangat cerah, jadi dari desa kami, juga terlihat sangat jelas beberapa kali Gunung Semeru mengeluarkan letusan dengan warna asap kelabu tetapi tidak sampai terjadi hujan abu. Ya semoga aman-aman saja dan tidak terjadi erupsi lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang tetap menghimbau agar warga tetap tenang dan waspada. Warga juga terus dihimbau untuk selalu mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG, terkait radius larangan melakukan aktivitas maupun potensi bahaya primer maupun sekunder.
"Untuk warga, selalu kita himbau agar tetap tenang dan waspada. Disamping itu, warga juga terus kita harapkan agar selalu mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG, baik terkait radius larangan melakukan aktivitas, maupun mewaspadai potensi terjadinya awan panas guguran, guguran lava dan banjir lahar, demi keselamatan bersama dan pengurangan resiko bencana," kata petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Dwi Nurcahyo.
Nurcahyo juga berharap, agar warga selalu mengupdate informasi terkait perkembangan aktivitas Gunung Semeru, melalui sumber yang jelas, resmi dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Dan yang lebih penting lagi, warga juga kita himbau agar tidak mudah mempercayai informasi terkait perkembangan aktivitas Gunung Semeru dari sumber yang tidak jelas. Akses informasi yang akurat, bisa diperoleh dari sejumlah sumber maupun media sosial resmi PVMBG dan BPBD Lumajang," pungkasnya. (wso/gol)
Load more