Banyuwangi, tvOnenews.com - Fenomena El Nino yang memicu kekeringan membuat Banyuwangi siaga. Mencegah krisis air, seluruh bendungan dan embung disiagakan. Targetnya, mencegah krisis air yang memicu terancamnya pasokan pangan.
“Kami minta dinas terkait siaga mengawasi pasokan air. Dinas PU Pengairan pantau terus debit air bendungan. Sehingga, memastikan semua sawah teraliri dengan baik. Dinas Pertanian juga terus cek produksi beras. Jangan sampai turun,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (3/10).
Menurut Ipuk, tampungan air di sejumlah dam di Banyuwangi masih mencukupi. Meski, debit air cenderung turun. Jauh dari kondisi normal. Namun, debitnya dipastikan masih mencukupi pengairan persawahan.
“Hasil pantauan di lapangan, saat ini reservoir di sejumlah dam bisa dibilang aman. Petani yang menanam padi masih bisa melanjutkan aktivitasnya,” jelas Ipuk.
Debit air di dam Karangdoro yang berukuran besar mencapai 8000 liter/detik. Jumlah ini bisa mengairi sawah hingga 16.165 hektar. Sementara, dam Tengoro debit airnya mencapai 1209 liter/detik. Mampu mengairi 1074 hektar.
Lalu, bendungan Setail Genteng debitnya mencapai 2624 liter/detik yang mencukupi untuk 5.711 hektar. Pasokan air terbesar di Waduk Bajulmati dengan cadangan air 8 juta meter kubik.
Selain siaga pasokan air, Banyuwangi menyiapkan Rencana Tata Tanam Global (RTTG) yang disusun berdasar kondisi ketersediaan air irigasi. Saat ini, ada 7.408 hektar sawah padi yang masuk dalam RTTG yang perlu pengairan.
Load more