Trenggalek, tvOnenews.com - Sejak beberapa bulan terakhir sejumlah desa yang tersebar di Kabupaten Trenggalek, mengalami krisis air bersih, seperti yang terjadi di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh misalnya, kini seratus lebih kepala keluarga mengalami kekurangan air.
Total sementara ada sekitar 194 Kepala Keluarga (KK) di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh kekurangan air sejak dua bulan terakhir.
Saat ini Sumur-sumur di warga telah mongering, sehingga warga harus mengambil air dari mata air yang ada di pinggir hutan.
Menurut Riyadi, warga Dusun Selorejo, Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, menuturkan sejak beberapa bulan terakhir sumur warga mengering dan terpaksa membeli air bersih atau mengambil air dari kawasan hutan yang jaraknya cukup jauh.
"Sumur tersebut berjarak sekitar satu kilometer dari perumahan warga, itupun warga harus bergantian dengan warga lain, satu sumur bisa dipakai 30 KK hingga lebih," ucapnya
Tanda-tanda kekeringan mulai terjadi sejak bulan Juli lalu, namun warga masih belum melaporkan kondisi tersebut ke pemerintah, dengan asumsi masih bisa mengambil air dari mata air.
Kondisi krisis air paling parah terjadi sejak tiga pekan terakhir, sehingga warga meminta bantuan air bersih ke pemerintah daerah.
"Bantuan air bersih yang di kirim ini biasanya hanya cukup buat minum dan masak sehari-hari, kalau untuk mandi dan nyuci baju kita harus pergi ke sungai yang jaraknya 5 kilometer," ungkapnya.
Sementara itu PLT Kepala Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek, Ratna Sulistyowati mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan BPBD Trenggalek untuk bersama-sama membantu warga yang membutuhkan air bersih, dan saat ini menyuplai air bersih di Desa Mlinjon. Disiapkan 3 mobil tangki yang berisi 4 ribu liter.
"Kabupaten Trenggalek ada 9 desa yang mengalami kekeringan, di Kecamatan Suruh ada 2 di Suruh dan Mlinjon. Alhamdulillah kemarin dengan Kemensos mendapatkan anggaran penanganan bencana itu salah satunya menangani dampak kekeringan," jelasnya.
Dari data BPBD Trenggalek di Desa Mlinjon terdapat 4 RT dengan jumlah 194 KK yang mengalami kekeringan.
"Desa ini sudah menendapatkan bantuan 21 tandon air masing-masing 1.200 liter. Kami mendapat jatah 47 tangki, dari awal 11 September sudah terdistribusi 25 tangki mudah-mudahan ada hujan, kalaupun belum akan kita upayakan, apa lagi suasananya rumah padat tapi tidak ada air. Bantuan ini kita akan salurkan secara berkala karena rata-rata setiap kiriman cukup untuk 3 harian,” terangnya.
Saat ini kondisi warga Desa Mlinjon hanya bisa mengandalkan pengiriman air bersih dari pemerintah setempat. (asn/gol)
Load more