"Anak saya masih ingat pesan pelaku yang mengancam dengan kata-kata, "Mene koen tak entek o mane" (besok kamu tak habisi lagi),” ungkapnya, Selasa (3/10).
Menurut Aris, keluarganya sempat meminta tanggungjawab ke sekolah, pada Rabu pagi (8/9) lalu. Sebelum akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik. Saat itu, pihak sekolah malah seakan-akan menyalahkan korban.
“Pihak sekolah tidak mengakui anak saya dipukul. Hingga akhirnya saya lapor ke Polres Gresik,” tegasnya.
Peristiwa pilu tersebut, bermula pada hari Sabtu (2/9/2023) silam, saat jam sekolah korban BAP sedang bercanda dengan teman sekelasnya. Lalu, korban usia 16 tahun itu, iseng menyembunyikan sepatu milik K, siswi perempuan satu kelas dengan korban.
Setelah jam pulang sekolah, sepatu pun akhirnya dikembalikan oleh korban. Dari sanalah, pemicu kekerasan datang. Karena merasa tidak terima, K melaporkan kejadian tersebut kepada kekasihnya. Karena memang K sering antar jemput oleh kekasihnya. Hingga korban pun dilakukan pengeroyokan oleh teman sekelasnya, serta pacar dari K. (mhb/gol)
Load more