“Bersama dengan Sungai Watch ini kita telah memasang puluhan jaring di sejumlah sungai di Banyuwangi untuk mencegah sampah plastik sampai di laut. Ini akan terus ditambah. Termasuk juga di bibir pantai untuk mencegah sampah plastik yang terbawa saat laut pasang,” terang Ipuk.
Selain melakukan tindakan penanganan yang demikian, Ipuk juga memaparkan penanganan sampah yang dilakukannya dari hulu ke hilir. Diantaranya melalui program Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi), dimana pihak sekolah dan sivitas akademika kampus diberi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan sungai di lingkungan sekitar.
“Ini untuk mengedukasi warga, khususnya siswa-siswa, untuk mulai paham bagaimana mengendalikan produksi sampah. Termasuk sosialisasi untuk menghilangkan kebiasaan buang sampah ke sungai,” tegas Ipuk.
Ada pula program Banyuwangi Hijau yang bekerjasama dengan pemerintah Norwegia dan korporasi dari Austria membangun tempat pengolahan sampah terpadu. Program ini melibatkan masyarakat untuk memilah sampah rumah tangganya. Lalu, diolah di tempat khusus untuk didaur ulang.
“Setelah cukup sukses diterapkan di Muncar, kini dibuka juga di Songgon dengan kapasitas lebih besar untuk mengcover enam kecamatan sekitar,” pungkas Ipuk. (hoa/hen)
Load more