Magetan, tvOnenews.com - Sulitnya medan yang tak bisa dijangkau oleh relawan, menjadi faktor utama kebakaran hutan lindung di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, yang hingga Senin (9/10) masih belum bisa dipadamkan.
Windu Prasitama, Asper BKPH Lawu Selatan membenarkan, bahwa titik api yang ada di wilayah hutan Magetan memang sulit dijangkau manusia. Sehingga fokus pemadaman yang dilakukan oleh relawan adalah membuat dan menjaga sekat bakar.
“Memang kontur lokasi hutan yang terbakar sulit dijangkau manusia, sehingga kita fokuskan membuat dan menjaga sekat bakar. Saat ini panjang sekat bakar yang dibuat sudah sembilan kilometer,” ujar Windu.
Bahkan banyak bebatuan dari atas bukit yang berjatuhan pascaterbakar sambil membawa bara api, sehingga menjebol sekat bakar dan muncul kebakaran baru. Selain karena sulitnya medan, angin kencang juga menjadi faktor utama kebakaran di Magetan sulit dipadamkan.
“Di atas itu banyak jurang dan tebing terjal kemiringan lebih dari 70 derajat, sehingga membahayakan keselamatan relawan jika dipaksakan,” imbuhnya.
Sementara itu dari jalur udara, pesawat helikopter dari BNPB yang melakukan water bombing juga masih masif dilakukan di titik-titik api yang tak bisa terjangkau oleh para relawan, sehingga diharapkan dengan kombinasi darat dan udara, api akan segera padam.
Hingga saat ini total luas hutan yang terbakar di kabupaten Magetan sudah lebih dari 700 hektare yang membentang di desa Ngliliran, Bedagung, Sukowidi dan Desa Tapak yang merupakan hutan campur.
Diketahui, untuk kebakaran hutan di wilayah Kabupaten Ngawi saat ini sudah mulai padam. Titik api masih terjadi di Magetan dan Karanganyar Jawa Tengah.
Sesuai rencana posko helipad yang berada di Kabupaten Ngawi akan dipindah ke Karanganyar, Jawa Tengah untuk memudahkan pemadaman. Menyusul hutan di wilayah Gunung Lawu sisi barat masih besar dan terus meluas. (men/far)
Load more