Sumenep, tvOnenews.com - Memasuki hari ke 2 Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023 di Provinsi Jawa Timur, tim pejuang rupiah dan personil TNI AL singgah di Pulau Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Senin (9/10).
Pulau yang dihuni kurang lebih 6 ribu penduduk yang rata-rata bekerja sebagai nelayan ini, menjadi destinasi kedua Ekspedisi Rupiah Berdaulat dari Bank Indonesia yang berkolaborasi dengan TNI Angkatan Laut.
Ekspedisi kali ini terasa istimewa, karna antusiasme warga Pulau Pagerungan Kecil sangat tinggi untuk ikut serta mengikuti berbagai kegiatan ERB.
Seperti di kas keliling tempat penukaran uang layak edar, warga berbondong-bondong menukarkan uang lusuh dan rusak mereka, untuk diganti uang baru/ layak edar yang dibawa tim perjuang rupiah dari Bank Indonesia.
Laili Amalia (26), warga Kampung Koma, Desa Pagerungan, Kecamatan Sapeken,rela mengantri untuk menukarkan sejumlah uang lusuh miliknya di kas keliling yang didirikan di balai desa setempat.
"Mau tuker uang baru, sekitar delapan jutaan. Senang sekali, kan uang saya sudah lama terus mau dituker ke uang baru. Saya bawa pecahan 100, 50, 20, 10, 5, sama 2 ribu," ujar Laili.
Ia pun berharap kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke pulau-pulau terpencil, seperti di Pagerungan Kecil rutin digelar, agar ia dan warga lainnya di pulau ini bisa mendapatkan uang emisi baru yang layak untuk digunakan.
"Senang sekali, pulau terpencil ini bisa didatangi sama Bank Indonesia. Harapannya setiap tahun bisa datang kesini lagi," pintanya.
Antusiasme warga Pulau Pagerungan Kecil dalam kegiatan ERB ini didukung penuh pemerintah desa setempat. Hal itu diungkap Waisul Karni, Sekdes Desa Pagerungan Kecil.
Ia menerangkan, pihak pemdes dan panitia memberikan informasi kepada seluruh warga untuk hadir dalam kegiatan ERB ini, sehingga hingga sore hari, balai desa Pagerungan Kecil masih dipadati warga.
"Kami dari pihak desa dan panitia memberikan woro-woro kepada warga, untuk datang menukarkan uang lusuh atau rusak mereka ke uang baru di kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat dari Bank Indonesia," ungkap Waisul.
Dimas Noer, salah satu kasir kas keliling dari KPw BI Malang mengungkapkan, transaksi penukaran uang baru di Pulau Pagerungan Kecil sangat tinggi. Ratusan warga mulai pagi hingga sore hari silih berganti menukarkan uang lusuh mereka.
Data yang dihimpun tvOnenews.com dari tim pejuang rupiah, kurang lebih ada 200 warga yang melakukan penukaran uang baru, dengan uang pecahan mulai dari 10 ribu hingga 100 ribu.
"Warga disini rata-rata nuker uang kertas, hampir di atas satu juta rata-rata. Bahkan ada yang nuker uang kertas lusuh mereka sampai 30 juta," ungkapnya.
"Didominasi uang lusuh, ada juga uang rusak dan sobek yang ditukar," tambahnya.
Nominal penukaran yang cukup tinggi terbilang wajar, mengingat di Desa Pengerungan Kecil ini tak ada perbankan yang didirikan, sehingga warga disini menyimpan uang mereka secara mandiri. Warga harus berlayar menunju Kecamatan Sapeken untuk bisa bertransaksi melalui bank.
Lanjut Dimas, tak hanya uang kertas saja, warga disini juga banyak yang menukar uang koin ke uang kertas baru.
"Melihat antusias warga, rasanya ERP ke Pulau Pagerungan Kecil ini perlu dilakukan rutin, sehingga penyerapan uang tak layak edar lebih optimal di pulau terpencil ini," harapnya.
Selain itu, ia mengaku senang dengan penerimaan dan penyambutan warga Pagerungan Kecil dengan datangnya tim pejuang rupiah yang singgah di pulau mereka.
"Saya terkesan, karena baru dateng sudah disambut marching band oleh anak SD disini. Dan sosialisasi CBP (cinta, bangga, paham) warga banyak yang aktif bertanya," tutup Dimas.
Tak hanya kegiatan penukaran uang, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 ke 5 pulau 3 T (terdepan, terpencil, terluar) Provinsi Jawa Timur ini juga diadakan kegiatan sosialisasi cinta, paham, bangga (CBP) rupiah, layanan kesehatan gratis dan penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) serta penyerahan infaq, zakat dan shodaqoh sejumlah 100 paket, bekerja dengan Baznas Jawa Timur. (gol/hen)
Load more