Banyuwangi, tvOnenews.com – Kebakaran yang melanda kawasan pegunungan Ijen, Banyuwangi, Selasa (10/10), mulai mengancam jalur pendakian. Api merembet mendekati puncak yang banyak dikunjungi wisatawan. Petugas terus berjibaku melokalisir api agar tak masuk ke jalur pendaki.
“Pendakian masih normal. Namun, kita siaga mengawasi aktivitas api, jangan sampai melompat ke jalur pendakian,” kata Kepala Taman Wisata Alam Ijen, Sigit Haribowo.
Saat ini, kobaran api mulai mengarah ke aliran Banyupahit. Lokasi cukup dekat dengan jalur pendakian. Pihaknya terus siaga agar api tak mengganggu pendakian. Termasuk, kemungkinan dilakukan penutupan pendakian. Jika situasi membahayakan, pendakian bisa saja ditutup sementara.
“Pendakian masih normal. Tapi, kami awasi terus dan perkembangannya dilaporkan, dievaluasi,” jelasnya.
Penyebab kebakaran ini masih didalami. Dugaan sementara dipicu musim kemarau. Titik api diketahui mulai muncul, Senin (9/10) sore. Lalu, melebar mendekati jalur pendakian.
“Awalnya, terlihat kepulan asap dari arah lahan Perhutani di wilayah Cangkringan. Kemudian, merembet ke kawasan cagar alam,” jelasnya lagi.
Kawasan yang terbakar ini ditumbuhi alang-alang dan tumbuhan pakis, sehingga dengan mudah tersulut api. Lokasi kebakaran yang cukup terjal cukup menyulitkan petugas melakukan pemadaman.
Kebakaran di kawasan pegunungan Ijen ini menjadi fenomena rutin di musim kemarau. Sebelumnya, kebakaran melanda kawasan Merapi Ungup-ungup yang berdekatan dengan puncak Ijen. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengingatkan bahaya kebakaran akibat naiknya suhu udara. Cuaca ekstrem ini dipicu posisi semu matahari ke arah selatan ekuator. Imbasnya, penyinaran matahari relatif lebih intens. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya tingkat kelembaban udara. Lalu, minimnya tingkat pertumbuhan awan di siang hari, sehingga berpotensi memicu naiknya suhu panas. (hoa/hen)
Load more