Malang, tvOnenews.com - Musim kemarau berkepanjangan yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Malang, membuat keterbatasan adanya stok air bersih.
Bencana kekeringan yang telah melanda sejak awal Agutus 2023 kemarin, setidaknya ada sekitar 500 kepala keluarga (KK) yang terdampak di dua dusun Desa Sumberagung Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Muzayid mengatakan, kekeringan tahun ini sangat berdampak terutama pada aktivitas warga sehari-hari.
Meskipun distribusi air sudah dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, namun menurutnya stok air bersih masih dirasa kurang untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
“Sudah cukup susah dan untuk air kiriman hasil koordinasi dengan BPBD dan PDAM itu masih sangat kurang. Karena sepertinya ada keterbatasan armada, artinya tidak sebanding dengan jumlah titik yang harus dikirimi,” ujar Muzayid saat dikonfirmasi awak media, Rabu (11/10).
Diungkapkan Muzayid, kekurangan tersebut dinilai masih cukup besar dan ketersediaan air yang dipasok oleh BPBD maupun PDAM Kabupaten Malang tidak lebih dari 50 persen kebutuhan masyarakat.
“Sementara mungkin (pasokan air) belum mencapai 50 persen dari kebutuhan,” ungkapnya.
Ditambahkan Muzayid, keterbatasan stok air besih membuat warga sekitar harus mencari air ke sumber yang ada. Beberapa sungai pun, nampak kering tak teraliri air.
“Sungai juga tidak ada airnya, untuk wilayah Sumberagung. Biasanya warga mengambil di tandon air kiriman atau mengambil di titik sumber air yang masih ada. Seperti di sumber mata air Krajan dan Gunung Sudo, akan tetapi sangat kurang,” bebernya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Sadono Irawan mengatakan, hingga 1 September hingga 9 Oktober 2023, BPBD Kabupaten Malang telah menyuplai air bersih sebanyak 2.139.000 liter di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan.
“Paling besar kalau jumlah desa ada di wilayah Sumbermanjing Wetan,” terang Sadono kepada awak media Rabu (11/10).
Menanggapi kurangnya stok air yang digelontorkan, Sadono menjelaskan untuk masa kekeringan seperti saat ini, penggunaan air harus lebih bijak.
Hal tersebut akan menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan air yang telah didistribusikan oleh BPBD Kabupaten Malang.
“Initinya begini, ini kan darurat kekeringan atau kekurangan air bersih. Tidak bisa disamakan seperti pas normal. Artinya kita juga harus bijak dalam penggunaan air bersih yang didistribusikan. Kalau pemakaiannya seperti pada masa normal yang jelas jauh dari mencukupi,” jelas Sadono.
Disinggung terkait rencana penambahan pasokan air, ia menyebut penambahan armada akan dilakukan di wilayah baru. Beberapa desa telah dilakukan assement, seperti salah satunya yakni di Kecamatan Kalipare.
“Kita akan ada penambahan armada tapi untuk desa-desa lain yang saat ini sedang kita assesment. Sepertinya akan ada penambahan wilayah,” pungkasnya. (eco/far)
Load more