Mojokerto, tvOnenews.com - Kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, hingga Selasa (10/10) masih belum padam. Meski tidak terlihat kobaran api, namun asap terus keluar dari gunungan sampah.
Kondisi kebakaran yang belum padam, membuat warga yang tinggal di sekitar TPA seperti The Suam Residence was-was. Mereka khawatir jika tiba-tiba api kembali membesar dan asap mengarah ke permukiman.
Salah satu warga, Lina Kristia Ningsih mengaku khawatir, jika api yang membakar sampah kembali membesar. Sebab jika arah angin mengarah ke barat, asap akan memenuhi permukiman.
"Itu masih belum padam. Kalau apinya membesar takutnya asap masuk rumah, terus aktifitas saya dan warga lainnya terganggu," ujar Lina.
Selama kebakaran, Lina tidak mengungsi, karena rumah yang ditempatinya ini adalah rumah satu-satunya. Akibat kebakaran ini, dua dari empat orang anaknya mengalami batuk-batuk hingga harus dibawa ke Puskesmas.
"Saya nggak ngungsi, cuman kalau asapnya kesini ya saya tutup pintu. Tapi dampaknya ke anak saya ini batuk-batuk sama tenggorokan terasa kering. Sebab jika asap ke permukiman, rumah saja gak kelihatan," ujar Lina.
Warga berharap, Pemkot Mojokerto melakukan gerak cepat untuk mencari solusi dan menyelesaikan kebakaran TPA tersebut.
"Baru kemarin kelihatan ada alat berat. Padahal kebakarannya hampir dua minggu," ucap Lina
Sementara, Kasatlak Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, selain mengerahkan mobil Damkar, pihaknya saat ini juga mengerahkan 3 alat berat untuk membantu proses pemadaman kebakaran TPA Randegan.
"Mulai kemarin siang, Senin (9/10) kita mengerahkan tiga ekskavator untuk membantu melakukan pemadaman kebakaran sampah. Satu ekskavator kita sewa, satu lagi milik DLH, dan ekskavator yang kecil milik Dinas PU untuk membuat parit pembatas dengan permukiman," teras Kasatlak Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, saat dihubungi lewat telpon.
Keberadaan ekskavator yang dikerahkan tersebut untuk mengurai timbunan sampah yang terbakar. Sebab, titik api yang membakar sampah tidak berada di atas tapi di bawah timbunan.
"Kita datangkan alat berat, agar bisa menjangkau titik api di gunungan sampah sebelah barat. Tadi juga ada lima unit mobil Damkar, jadi setelah diurai langsung dibasahi. Ini asapnya juga sudah berkurang," ujar Gaguk.
Gaguk menambahkan, jika pihak Pemkot Mojokerto sudah berupaya maksimal. Namun diakui Gaguk dalam proses pemadaman dan pencarian persewaan alat berat terdapat beberapa kendala.
"Kita sudah melakukan ikhtiar, Damkar sudah siaga di lokasi TPA dan terus melakukan pembasahan, sampai ada petugas Damkar yang masuk rumah sakit. Mencari persewaan ekskavator itu juga harus antre, kita sudah muter-muter cari, ini aja harusnya hari Rabu, tapi akhirnya bisa dikirim Senin," jelas Gaguk.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kebakaran TPA Randegan, Kota Mojokerto ini terjadi sejak Rabu (27/9) lalu. Kebakaran ini merupakan yang kedua kali. Kebakaran pertama terjadi Jumat (8/9) siang. Pada kebakaran pertama, api berhasil dipadamkan selama 9 hari setelah mengerahkan sejumlah mobil Damkar milik Pemkot Mojokerto, BPBD Kabupaten Mojokerto dan sejumlah perusahan swasta di Mojokerto. Selain itu, helikopter milik BNPB juga dikerahkan untuk melakukan waterbombing. (hfh/hen)
Load more