Banyuwangi, tvOnenews.com – Inovasi Banyuwangi merawat aliran sungai melalui program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) membuahkan hasil gemilang. Program ini masuk nominasi kompetisi inovasi pelayanan publik (Kovablik) Jawa Timur tahun 2023.
Menariknya, pemaparan inovasi ini dilakukan langsung dari kawasan DAM Tenggoro di Desa Songgon, Kecamatan Songgon. Sebuah kawasan stren sungai yang ditata sangat indah, layaknya ruang publik. Selain ruang berkumpul, terdapat kolam pemandian anak-anak, kolam pancing, serta beragam gazebo.
“Ini merupakan gerakan masif membudayakan warga menjaga aliran sungai. Sungai dengan mata airnya yang sangat berperan dalam kehidupan," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat (13/10).
Program Sekardadu digawangi Dinas PU Pengairan, namun melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Seperti Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya. Inovasi Sekardadu ini juga dimotori pelajar dan mahasiswa di sekitar kawasan sungai.
“Jadi, para siswa mulai SD hingga SMA dan Perguruan Tinggi diberikan tanggung jawab merawat aliran sungai di sekitarnya. Mereka rutin membersihkan dan mengedukasi warga sekitar untuk menjaga sungai, seperti tidak membuang sampah ke sungai," jelasnya.
Meski terbilang baru, program ini membawa dampak positif. Sebanyak 65 aliran sungai dengan panjang saluran mencapai 29.700 meter berhasil dirawat. Keberhasilan program ini melibatkan 85 SD, 24 SMP, 11 SMA, dan 9 Perguruan Tinggi.
“Kedepan, kita akan terus masifkan lagi hingga mencapai target 70.300 meter sungai yang akan dirawat,” tutup Ipuk. (hoa/hen)
Load more