"Pertama bila ada nyeri yang sulit hilang walaupun sudah diobati pada tulang, yang kedua adanya benjolan, segeralah mencari pertolongan ke dokter," ujar Ferdiansyah.
Ferdiansyah mengingatkan untuk tidak mengobati benjolan dan rasa nyeri dengan dipijat karena cara tersebut justru dapat memperbesar tumor dan membuatnya menyebar ke bagian tubuh lain.
"Budaya bangsa kita itu sering sekali kalau ada nyeri-nyeri, ada benjolan, nomor satu itu dipijat padahal kalau dipijat itu tumornya akan menyebar lebih cepat dan membesar," kata Ferdiansyah.
Ferdiansyah menjelaskan penyebab pasti kanker tulang belum diketahui. Dia menyebutkan kanker tulang bisa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya genetik, lingkungan, dan pola makan tidak sehat.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu menghimbau masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat serta menghindari makanan cepat saji atau fast food dan berpengawet karena mengandung senyawa karsinogen pemicu kanker.
Edukasi tentang kanker tulang ini digelar oleh pesantren, melalui kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi dan rumah sakit ternama yang ada di Jatim. Mulai dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Fakultas Kedokteran Universitas Jember, RSUD Dr. Soetomo, RSD Dr Soebandi, dan perhimpunan ahli bedah Ortopedi Indonesia cabang Jawa Timur.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember, KH Izzat Fahd menyatakan jika Ponpes Baitul Arqom adalah satu-satunya pesantren yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya.
Load more