Probolinggo, tvOnenews.com - Puluhan masyarakat yang didominasi oleh kaum emak-emak ini, rela mengantri beras murah di halaman Pemerintahan kota Probolinggo.
Pasar murah yang digagas oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan kenaikan harga sembako yang kian melejit.
Kasi Humas Bulog Probolinggo, Yoga Prastiyadi menyampaikan, stok beras di gudang Bulog Probolinggo hingga Desember 2023 mendatang masih relatif aman, Selasa (17/10).
“Saat ini masih tersedia sebanyak 4 ribu ton stok beras di gudang Bulog Probolinggo yang diperuntukkan mencukupi kebutuhan warga dengan distribusi ke pasar-pasar dan gerakan pasar murah,” terangnya
Masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pasokan beras yang dapat menyebabkan aksi borong, akibat dari panic buying.
"Jadi jangan khawatir akan kehabisan stok,” tambahnya
Heni, salah satu pengunjung mengatakan, rela antre dan berjubel dengan pembeli lainnya, untuk mendapatkan sembako murah di bawah harga pasar.
“Ini beras harganya 51 ribu rupiah, isinya 5 kilogram. Kalau di pasar biasanya 58 ribu mas. Telur juga di sini lebih murah. Saya pakai untuk jualan di warung saya, soalnya kalau beli di pasar sekarang sudah mahal semua harganya,” tuturnya
Sementara itu Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zaenal Abidin mengungkapkan, akibat harga pangan yang semakin naik, Pemerintah Kota Probolinggo bersama Bulog menggelar bazar pasar murah ini, agar harga pangan di wilayah Kota setempat agar tetap stabil.
“Pemerintah harus hadir ke tengah masyarakat, saat harga pangan sedang tinggi. Ini bukti kepedulian pemerintah kepada masyarakatnya, kita hadirkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga murah,” ungkapnya
Terpantau beragam bahan pangan dijual. Bukan hanya beras, melainkan juga ada telur ayam, minyak goreng dan sayuran dengan harga yang terjangkau. (msn/gol)
Load more