Banyuwangi, tvOnenews.com – Aksi perundungan dan kekerasan yang menimpa RDA (13), siswa salah satu SMP Negeri di Banyuwangi tak hanya membuatnya terluka. Korban juga mengalami trauma. Dinas Sosial (Dinsos) Banyuwangi menerjunkan psikolog untuk mendampingi korban. Dinsos juga memberikan pendampingan trauma healing kepada keluarga korban. Sebab, dampak perundungan ini tak hanya dialami korban, namun juga keluarga.
“Baik korban dan keluarganya kami berikan pendampingan psikologis,” kata Pendamping Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Dinsos Banyuwangi, Alizha Amalia Rohmana, Selasa (17/10).
“Tentunya kami melakukan yang terbaik untuk menghilangkan trauma korban dan keluarga. Jadi kami sudah menawarkan kepada keluarga korban, dan mereka siap kami dampingi," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya seorang siswa SMP di Kabupaten Banyuwangi menjadi korban perundungan. Korban adalah pelajar kelas VIII salah satu SMP Negeri di Banyuwangi. Korban diduga dianiaya oleh teman satu sekolah berinisial B. Akibat kejadian ini, korban harus mendapat perawatan di rumah sakit. Korban mengalami patah di pergelangan tangan.
Kasus penganiayaan itu terjadi, Jumat (13/10). Korban dihajar sebanyak 2 kali di tempat terpisah. Pertama di lingkungan sekolah saat jam masuk. Kedua di daerah sekitar Gedung Wanita Banyuwangi ketika korban sepulang salat Jumat.
Penganiayaan pertama terjadi ketika korban ke toilet sekolah bersama seorang temannya. Pelaku tiba-tiba menghadang korban, lalu dihajar. Tak berhenti disitu, usai salat Jumat, pelaku mengajak bertemu korban. Lalu, pelaku kembali menghajar korban hingga terluka parah.
Load more