Magetan, tvOnenews.com - Memasuki hari kedua pasca terbakarnya kembali hutan lindung di Gunung Lawu, tepatnya di petak 73 B, RPH Sarangan BKPH Lawu Selatan, masuk Desa Getas Anyar, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, masih belum teratasi, Rabu (18/10).
Agus Suwandono (55) perangkat desa sekaligus koordinator relawan dari warga Desa Singolangu Plaosan, Magetan, mengaku ada 300 an warga dan relawan gabungan TNI-Polri, BPBD dan Perhutani, dikerahkan menuju titik terdekat dengan lokasi kebakaran hutan.
“Fokus kami saat ini adalah menjaga sumber mata air dan perkampungan. Karena lokasi api tak bisa dijangkau relawan maka antisipasi hanya dengan membuat ilaran,” ucap Agus usai memberangkatkan ratusan warganya ke lokasi kebakaran hutan.
Dari jumlah 300 orang tersebut terbagi menjadi 3 tim, yang disebar di 3 lokasi berbeda. Lokasi pertama yang fokus untuk membuat ilaran melindungi jalur pendakian di pos 1 dan pos 2, dari semula lebar 3 meter menjadi 5 meter.
Tim kedua fokus membuat ilaran yang mengarah ke sumber mata air warga Plaosan dan Sarangan, sedangkan tim ketiga membuat ilaran sebagai antisipasi agar api tidak mengarah ke perkampungan di Desa Singolangu, Kecamatan Plaosan, Magetan.
“Alhamdulillah untuk titik api yang mengarah ke perkampungan masih lumayan jauh kurang lebih ya 3 kiloan, tapi tetap kita lakukan antisipasi dengan ilaran,” imbuhnya.
Terpisah, pagi ini, BPBD Kabupaten Magetan kembali mendirikan Posko satgas penanggulangan karhutla Gunung Lawu di Kelurahan Sarangan. Posko ini akan mengatur dan mengkordinir relawan yang akan melakukan pemadaman serta pengumpulan logistik. (men/hen)
Load more