Bojonegoro, tvOnenews.com - Berkat sikap Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto yang mendatangi warga Desa Ngelo secara langsung, akhirnya ketegangan tim pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Karangnongko di Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur dengan warga Ngelo dapat menemui titik terang.
Pj Bupati Adriyanto menemui warga di Desa Ngelo didampingi Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim, Sekretaris Daerah (Sekda) Nurul Azizah dan perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo serta Kasat Intelkam Polres Bojonegoro menyampaikan penjelasan terkait kegiatan groundbreaking.
Dalam pertemuan tersebut, warga diberi pengertian dan penjelasan terkait Hak Guna Bangunan (HGB) dan kegiatan groundbreaking yang tidak berpengaruh terhadap tanah warga Ngelo yang belum diukur secara hukum.
Kegiatan groundbreaking itu akan digelar pada Kamis besok (19/10) dan akan dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Pj Bupati Adriyanto mengatakan bahwa dirinya mewakili pemerintahan Bojonegoro dengan rendah hati meminta izin kepada warga Ngelo untuk menjaga keamanan dan membersihkan spanduk maupun bendera setengah tiang yang telah dipasang.
Pertemuan tersebut diharapkan PJ Bupati Adriyanto menjadi awal silahturahmi untuk keberlangsungan segala urusan untuk warga Ngelo atau ruang diskusi berkelanjutan terkait Bendungan Karangnongko.
"Kemarin memang kurang komunikasi saja dan saat ini sudah diperjelas, akhirnya warga sudah menerima dan mendukung proyek ini," ujar PJ Bupati.
"Alhamdulillah warga juga mendukung langkah- langkah proses pembangunan bendungan selanjutnya, terutama untuk kesejahteraan masyarakat disini. Usai kegiatan tersebut juga akan dibahas tindaklanjutnya bersama kuasa hukum yakni pak Agus," pungkasnya.
Selain itu, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman Hakim juga menyatakan diri untuk mengawal dan membantu warga tersampaikan harapannya pada pemerintah.
"Saya mendapatkan laporan dari Babinsa bahwa warga disini menginginkan di uwongke (diorangkan), dan pemimpin daerah harus menemui warganya," ucap Dandim Bojonegoro Letkol Czi Arief Rochman.
Ditegaskannya bahwa para pemimpin Forkopimda hari ini menemui warga sebagai wujud untuk mendengarkan langsung keluhan warga.
Pertemuan mendadak tersebut ditutup oleh Sekda Nurul Azizah memberikan penegasan pertemuan di Makam Mbah Citro sebagai tempat sakral untuk saling janji sama- sama untuk menepati. (dra/gol)
Load more