Lumajang, tvOnenews.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di kawasan hutan produksi milik Perhutani di Kabupaten Lumajang. Kali ini, insiden karhutla melanda kawasan hutan petak 3-G1, RPH Sumberurip, BKPH Pasirian Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Rabu (18/10).
Asper BKPH Pasirian, Eko Tunggal Wahyudiyono menyatakan bahwa titik api pertama kali terpantau muncul sekitar pukul 10.00 Wib, dari lokasi tebangan kayu pinus,di blok Leker Desa Sumbermujur.
“Tadi pagi dapat laporan muncul asap di blok leker. Selanjutnya bersama para mandor dan matri, kami mencoba cek langsung ke lokasi dan mendapati kawasan tebangan kayu pinus di lokasi sudah terbakar hebat,” kata Eko kepada tvOnenews.com.
Dengan menggunakan peralatan seadanya, petugas perhutani berusaha memadamkan api yang terus membakar tanaman serasa kering, serta batang kayu pinus yang sudah kering dan lapuk, serta ratusan batang kayu pinus sisa tebangan.
“Hembusan angin yang kencang juga sangat menyulitkan upaya pemadaman. Kami terus berupaya memadamkan api dengan cara gepyok dan menyiramnya dengan tanah. Sementara petugas lainnya berusaha membuat sekat bakar, agar api tdak terus menjalar,” terang Eko.
“Meskipun cukup sulit untuk memadamkan total karena kayu pinus ini memang mudah terbakar, namun sedikit demi sedikit, kami bisa memadamkan api dan hanya menyisakan bara saja. Pemadaman secara total sulit kami lakukan karena faktor perlengkapan dan cuaca panas di lokasi,” imbuhnya.
Terkait insiden kebakaran hutan ini, Eko menduga kuat ada pihak yang tidak bertanggung jawab sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan. Sebab, di lokasi sudah tidak ada tegakan kayu pinus lagi. Selain sisa kebakaran tahun 2015 silam yang sudah lapuk dan kering.
“Memang disini dulu sempat terjadi kebakaran tahun 2015 silam, jadi di lokasi masih banyak sisa batang kayu pinus yang kering dan lapuk, serta ratusan batang kayu pinus tebangan yang belum sempat diangkut. Dugaan kami, ini memang sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuka lahan,” terangnya.
Hingga menjelang petang, sejumlah petugas masih disiagakan di lokasi untuk melakukan pemantauan guna mengantisipasi munculnya titik api baru, di samping terus membuat sekat bakar agar kebakaran tidak semakin meluas.
“Untuk luasan yang terdampak kebakaran perkiraan 1,5 hektar. Ini kami masih siaga di lokasi, mudah-mudahan sisa bara juga segera padam agar tidak muncul titik api baru, mengingat semua tanaman di sekitar blok Leker ini sudah kering dan mudah terbakar,” pungkasnya. (wso/hen)
Load more