Banyuwangi, tvOnenews.com - Produk sarden tuna asal Banyuwangi akhirnya tembus ke Jerman. Ikan kemasan ini bisa masuk pasar Eropa setelah beberapa kali mengikuti pameran. Permintaannya juga tinggi, tembus 80 kontainer per bulan. Nilai transaksinya mencapai 8 juta Dollar AS.
"Yang perlu dicatat, ini produk sarden tuna buatan Banyuwangi bisa tembus ke Jerman. Ini luar biasa. Kami akan dukung terus peningkatan ekspornya," kata Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita di sela pelepasan ekspor perdana sarden di Pasific Harvest, Muncar, Banyuwangi, Kamis (19/10).
Selama ini, pasar makanan dalam negeri cukup sulit menembus pasar Eropa. Lolosnya sarden tuna dari Muncar ke Jerman ini menjadi bukti kualitas produk lokal bisa diterima pasar internasional.
"Tentunya, ini akan menjadi magnet tumbuhnya industri perikanan. Kami targetkan, tahun depan bisa menjadi 5 besar dunia dalam produksi perikanan ekspor. Saat ini masih 10 besar dunia," tegasnya.
Salah satu kendala produksi sarden nasional adalah bahan kaleng kemasan. Saat ini, 30 persennya masih mengandalkan impor. Pun dengan bahan baku ikan. Meski begitu, pemerintah tetap optimis, produksi ikan kemasan bisa terus meroket.
"Ini memang tantangan bersama, baik pemerintah maupun pemilik industri. Tetapi, kita dorong terus bisa mendongkrak produksi," tegasnya lagi.
Selain ke Jerman, sarden Banyuwangi tembus ke 80 negara. Pasar terbesar adalah Saudi Arabia dan Afrika, termasuk,Libya. Dalam sehari, Pasific Harvest mampu memproduksi hingga 200 ton ikan, rata-rata jenis lemuru dan tuna.
"Kalau permintaan sarden dan tuna ekspor ini sangat tinggi, termasuk ke Jerman. Per bulan bisa 80 kontainer," kata Komisaris Pasific Harvest, Aminoto.
Terkait kendala bahan baku kaleng, pihaknya mulai mendorong pembuatan industri lokal. Sehingga, bahan baku kaleng tidak tergantung impor.
"Memang bahan baku masih 30 persen impor. Tetapi, kami membangun industri kaleng untuk memenuhi kebutuhan ekspor," tegas Aminoto.
Pihaknya berharap, bahan baku ikan nasional juga melimpah untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Sebab, selain mendatangkan devisa, ekspor sarden dan tuna ini bisa mendongkrak ekonomi lokal. Contohnya, pabrik pengalengan ikan bisa mempekerjakan hingga 5000 orang per hari.
"Ini tentunya menggerakkan ekonomi lokal," tutupnya. (hoa/hen)
Load more