Malang, tvOnenews.com - Warga sekitaran Dusun Baran, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang Kota, digegerkan adanya seorang pria bersimbah darah di salah satu rumah, dan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Kota Malang.
Informasi yang didapat tvOnenews.com, peristiwa pembacokan diketahui sekitar pukul 16.30 Wib, Kamis (19/10) sore di dalam rumah Muhammad (30) yang merupakan saudara laki dari korban.
"Untuk identitas korban diketahui bernama Agus Tomik (45) warga Jalan KH Malik Dalam RT 05 RW 07 (Baran Buring) Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ," ujar Kapolsek Kedungkandang, AKBP Agus Siswo Hariyadi kepada tvOnenews.com, Jumat (20/10).
Dikatakan Agus, berdasarkan keterangan Muhammad dan Agus Santoso (masih kerabat korban), pelaku berinisial AA alias Bendil (23) kalau di rumahnya menemui anak korban yang masih berusia 3 tahun, sering menakut-nakuti (menggoda).
"Bandil (pelaku) kalau ke rumah Muhammad sering kali menakut-nakuti anak korban, sampai anak korban menangis dan merasa ketakutan sama pelaku ini," ujarnya.
Bahkan pelaku ini sudah diajak bicara baik-baik sama korban jangan menakuti-nakuti anaknya. Namun pelaku tetap saja kalau mampir ke rumah saudaranya selalu menakut-nakuti anak korban.
"Pelaku tetap saja menakuti -nakuti dan omongan korban tak digubrisnya. Anak korban pernah sampai kejang sambil menangis dan rapuh wajahnya membiru karena ditakuti sama pelaku ini," beber Agus.
"Apalagi pelaku ini sering membawa sajam clurit yang disembunyikan dibalik bajunya," sambungnya.
Puncaknya tadi sekitar pukul 15.30 Wib, pelaku berkunjung ke rumah saksi 1 (Muhammad), sepulang dari makam ayahnya menggunakan motor Honda Beat Warna Putih Hijau nopol N-2055-IE.
"Pelaku langsung masuk ke ruang tamu saksi 1 yang sedang rebahan sama korban. Dan korban sudah tak senang melihat pelaku masuk ke dalam ruang tengah rumah saudaranya itu," terang Agus lagi.
Setelah itu pelaku melihat anak korban, yang pada saat itu terlihat berjalan di depan rumah saksi 1. Pelaku langsung menakuti-nakuti anak korban sampai menangis ketakutan.
"Melihat anaknya menangis, korban langsung masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah arit dan menghampiri pelaku hingga terjadi cekcok," jelasnya.
Karena mulai dari awal pelaku selalu membawa clurit yang disembunyikan dibalik baju kalau berpergian kemana saja melihat korban membawa Arit akhirnya terjadi duel (carok) di ruang tamu rumah saksi 1.
"Akibatnya korban mengalami luka bacokan clurit dari pelaku di bagian lengan, dada serta leher dan terkapar di ruang tamu di rumah saudaranya korban," terang Agus.
Mengetahui korban terkapar dan bersimbah darah, pelaku langsung kabur melarikan diri.
"Kerabat korban langsung melarikan korban ke RSUD Kota Malang, namun sayang dalam perjalanan kesana korban sudah menghembuskan nafas terakhirnya," urainya.
Kejadian ini langsung dilaporkan ke Polsekta Kedungkandang dan petugas langsung melakukan olah TKP. Petugas Serse bersama Reskrim Polresta Malang Kota melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Alhamdulillah sekitar pukul 21.15 Wib, pelaku berhasil diamankan di daerah Kecamatan Kepanjen bersama motor yang dikendarai dan clurit yang dipakai untuk membacok korban," pungkasnya. (eco/hen)
Load more