Untuk meminimalisir kerugian yang cukup besar, kata Musamah, para petani kebanyakan menjual seçara langsung hasil panen mereka kepada para konsumen. Jika biasanya hasil panen dibeli oleh tengkulak, namun para petani saat ini lebih memilih menjual langsung ke para konsumen dengan harga kisaran 2 ribu rupiah untuk per bijinya, lantaran jika dijual ke tengkulak, harganya jauh lebih murah.
"Kalau dibeli tengkulak harganya gak nutut, karena dibeli dengan harga murah. Ya lebih baik dijual sendiri," terang Musamah.
Kini para petani hanya bisa pasrah melihat hasil panen mereka gagal, dan hanya bisa berharap kepada pihak pemerintah ada bantuan modal agar mereka bisa melanjutkan pekerjaan mereka untuk menanam kembali pertanian mereka. (khu/hen)
Load more