Surabaya, tvOnenews.com – “Jihad Santri Jayakan Negeri” menjadi tema peringatan Hari Santri 2023 yang dimeriahkan dengan sejumlah agenda. Salah satunya adalah bersih-bersih pantai dan penanaman bibit mangrove di Pantai Romokalisari, Surabaya pada Jumat (20/10).
Kegiatan ini mendorong gagasan bahwa santri dapat berperan aktif dalam memajukan negara, termasuk dalam urusan pelestarian lingkungan yang sesuai dengan pedoman ahlus sunnah waljamaah (aswaja).
Karena menanam tumbuhan sama dengan bersedekah. Dari Anas ra bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Tidak seorang pun muslim yang menanam tumbuhan atau bercocok tanam, kemudian buahnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, kecuali yang dimakan itu akan bernilai sedekah untuknya." (HR Bukhari)
Agenda penanaman 2.200 bibit mangrove ini melibatkan sejumlah pihak meliputi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Surabaya dan Gresik, dan para nelayan setempat.
Kegiatan penanaman mangrove dan bersih-bersih pantai juga dilakukan PBNU di Pantai Permata Probolinggo.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Safira Rosa Machrusah mengatakan, bahwa upaya untuk terlibat dalam kegiatan kepedulian terhadap lingkungan sudah diwujudkan sejak tahun yang lalu. Utamanya, ketika Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya membangun kesadaran akan krisis iklim di depan mata.
“Indonesia ini dengan adanya perubahan climate change yang kemudian itu mengubah seluruh ekosistem terutama ekosistem kehidupan dan kelautan. Maka, adalah hal yang sangat penting bagi semua elemen masyarakat untuk terlibat bagaimana mulai berupaya melindungi ekosistem kelautan dan kehidupan yang semakin tergerus,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pariwisata dan Pameran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Masruroh, menyampaikan apresiasinya kepada PBNU atas inisiasi penanaman bibit mangrove dan bersih-bersih pantai.
Menurut dia upaya tersebut dapat menunjang ikhtiar Surabaya yang dicanangkan menjadi kawasan wisata baru, bukan hanya sebagai pusat bisnis, tetapi juga pengembangan potensi baru.
“Sangat mengapresiasi langkah inisiatif PBNU dalam menanam mangrove di Romokalisari. Bukan karena Surabaya tanah asal kami, tapi memang Surabaya ini sedang dikembangkan sebagai kawasan wisata baru, yang tidak hanya sebagai pusat wisata belanja dan bisnis, tapi juga mengembangkan potensi baru seperti mangrove ini,” pungkasnya. (zaz/far)
Load more