Magetan, tvOnenews.com - Aksi self harm yang dilakukan oleh puluhan siswa yang mayoritas adalah remaja putri di SMPN 1 Ngariboyo beberapa waktu lalu, kini ramai menjadi perbincangan publik tak terkecuali di dunia maya.
Juari sebagai perwakilan sekolah mengatakan, para guru di sekolah adalah orang tua kedua bagi para siswanya. Sehingga pihak sekolah akan bertanggung jawab dan berjanji akan lebih baik lagi dalam mendidik siswanya, dengan pendekatan emosional, kekeluargaan sehingga permasalahan serupa tidak akan terulang.
“Yang jelas kami sebagai orang tua kedua di sekolah, kejadian ini menjadi pembelajaran lebih dalam pembinaan anak, ini juga gejala awal untuk kita maupun sekolah lain untuk berbenah diri sehingga bisa lebih berhati-hati menangani anak,” terangnya, Sabtu (21/10).
Kejadian tersebut terungkap setelah adanya screening kesehatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat. Setelah dilakukan pendekatan dan konseling kepada para pelaku self harm itu, ada banyak faktor yang melatarbelakangi.
Sebagian anak mengaku melakukan aksi melukai dirinya sendiri dengan menyayat tangannya dengan benda tajam sebagai ungkapan emosi karena memiliki permasalahan entah di keluarga, atau dengan pacarnya. Namun sebagian besar anak mengaku hanya ikut-ikutan sebagai tanda suatu kelompok.
Namun demikian, Juari mengaku pemicu utama dari aksi self harm ini adalah terpengaruh dengan apa yang mereka tonton di media sosial, tik tok dan sebagainya. Mereka penasaran dan ingin mencobanya.
Load more