Surabaya, tvOnenews.com - Setelah menghadiri apel Hari Santri di Tugu Pahlawan Surabaya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kunjungan kerjanya dengan meresmikan Tower Rumah Sakit Islam (RSI) di Jalan Ahmad Yani Surabaya, Minggu, (22/10).
"Alhamdulillah hari ini kita resmikan tower Rumah Sakit Islam Surabaya A Yani sebagai persembahan *living monument* dalam memperingati satu abad NU," terang Jokowi.
RSI A. Yani Surabaya ini akan meningkatkan fasilitas dan memberikan pelayanan pada semua kalangan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang nyaman dan terjangkau.
"Keberadaan tower dengan fasilitas dan peralatan modern juga sekaligus menandai transformasi Rumah Sakit Islam A Yani Surabaya menjadi rumah sakit modern yang dan nyaman dan terpercaya," imbuhnya.
Peresmian rumah sakit ini juga untuk meningkatkan kapasitas dan layanan serta menjadi rumah sakit pendidikan bagi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), khususnya untuk mahasiswa kedokteran dan perawat.
"Saya berharap RSI A.Yani ini dapat menjadi pusat pelatihan dan pengembangan kesehatan dan pendidikan di lingkup Nahdlatul Ulama dan mencetak tenaga kesehatan yang terampil dan profesional," tukasnya.
Sementara itu, Direktur RSI Surabaya Ahmad Yani, dr Dodo Anondo menegaskan, Jokowi memang sangat konsen dengan pasien BPJS kesehatan. Dia ingin rumah sakit memberikan layanan bagi pasien BPJS kesehatan dengan standar yang sama dengan pasien umum lainnya.
"Kami harus tunjukkan bahwa kami juga membantu pemerintah dalam memberikan layanan bagi pasien BPJS kesehatan ini. Tidak ada yang kami beda-bedakan dengan pasien lainnya," ujarnya.
Bahkan, dr Dodo mengatakan bahwa RSI Surabaya Ahmad Yani, melebihi standar kelas rawat inap standar (KRIS) yang ditetapkan pemerintah untuk pasien BPJS kesehatan.
"Standar KRIS itu 40 persen dari total tempat tidur untuk pasien BPJS kesehatan. Padahal kita melebihi ada sekitar 78 tempat tidur di graha 1 dan 25 tempat tidur di satu lantai kami siapkan di tower RSI. Jadi kami juga tidak membeda-bedakan itu," lanjutnya.
Selama kehadiran Jokowi, dr Dodo memastikan layanan operasional pasien tetap berjalan seperti biasa.
"Kami tidak ingin menghambat layanan untuk pasien, semua berjalan normal," tandasnya. (msi/far)
Load more