Umarsyah menyatakan, bahwa Presiden Jokowi bahagia lantaran bisa memenuhi keinginan santri di Indonesia. Sebab sejak diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015, Presiden Jokowi baru kali ini berkesempatan merayakan Hari Santri 2023 bersama para santri dan kiai.
“Tapi sebagai forum silaturahim tentu isinya saling memberikan pesan. (Kiai sepuh berharap Presiden Jokowi) bisa menyelesaikan rencana pembangunan yang sudah ditetapkan. Harapannya itu,” katanya.
Umarsyah juga mengatakan bahwa pertemuan Jokowi dan para kiai sepuh NU berlangsung dengan hangat, penuh keceriaan. Istilahnya ger-geran.
“Biasa kalau NU ketemu, apalagi agendanya silaturahim tentu ger-geran bukan gegeran,” katanya.
Umarsyah kemudian menekankan kembali bahwa pertemuan itu tidak sama sekali menyentuh persoalan politik praktis, sehingga tidak ada pernyataan politik yang perlu disampaikan. Ia menuturkan kebahagiaannya bahwa ada banyak kader NU yang maju pada kontestasi politik meski PBNU secara kelembagaan tak bisa terlibat dalam politik praktis.
“Kami senang kader-kader NU banyak yang maju di Pilpres. Tapi kami tidak menyatakan dukung-mendukung di antara mereka,” katanya menirukan keterangan presiden.
Beberapa kiai yang hadir dalam pertemuan bersama Presiden Jokowi ialah Katib ‘Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Wakil Rais ‘Aam PBNU Anwar Iskandar, Mustasyar PBNU KH Anwar Manshur, Nyai Hj Mahfudhoh Aly Ubaid, dan Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh.
Load more