Immanuel Yosua Ketua KPID Jawa Timur mengatakan keoptimisan kawan-kawan jurnalis televisi yang tergabung di IJTI Korda Surabaya, mampu menjaga Indepedensi dan kode etik saat liputan di lapangan.
"Kami akan selalu mengingatkan, jika ada kawan-kawan jurnalis yang 'terpleset' dalam pemberitaan," ujarnya.
Dia mencontohkan, pada tahun 2019 kemarin tidak ada pelanggaran berarti. Kami juga mendorong lembaga penyiaran tentunya jurnalis televisi di lapangan, menjadi verifikator bagi masyarakat. Pihaknya berharap semua media di Jawa Timur mempunyai cek fakta, karena sangat dibutuhkan.
"Hingga saat ini media televisi masih dijadikan informasi rujukan bagi masyarakat. Tetapi juga harus dikuatkan di media sosialnya, karena sebagai titik pembanding dengan media sosial yang tidak terverifikasi," imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan Achmad Warits Ketua Bawaslu Jatim, harapan besar bagi jurnalis, khususnya televisi untuk menjaga indepedensinya.
"Kehadiran jurnalis televisi sangat penting, karena informasinya masih banyak diakses oleh semua pihak," katanya.
Hingga saat ini, menurutnya, masih belum ada pelanggaran yang dilakukan jurnalis televisi atau media televisi. Sedangkan untuk tahapan kampanye di televisi, nantinya ditentukan bersama oleh KPU, Bawaslu, dan peserta pemilu.
Load more