Bojonegoro, tvOnenews.com - Chief Executive Officer (CEO) klub sepak bola Persibo Bojonegoro, Abdulloh Umar menyatakan bahwa Eko Setiawan, yang saat ini diketahui menjadi anggota Executive Committee (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi pilihan sebagai pengelola klub sepakbola kebanggaan Bojonegoro yakni Persibo.
"Tentunya ini setelah kami adakan komunikasi, seleksi dan lain sebagainya dengan target lolos ke liga 2, serta kesiapan pengelolaan secara profesional, track record, sampai kami yakini mampu mengelola Persibo," kata Umar.
Dari beberapa pihak yang telah diseleksi, Eko Setiawan disebut-sebut menjadi kandidat terkuat. Pertimbangannya, pertama karena dia adalah putra asli daerah Bojonegoro sehingga dinilai memiliki ikatan emosional kuat dengan Persibo.
Kedua, posisi Eko Setiawan sebagai Exco PSSI pusat, tentu memahami betul kaitannya dengan dinamika dan seluk beluk persepakbolaan. Ketiga, pemuda asli Desa Sidokumpul itu punya beberapa klub sepak bola, sehingga bisa dilakukan MoU, bahwa saat mengelola Persibo ini, satu yang harus dipastikan ialah pengelola harus siap meloloskan Persibo ke liga 2.
Kemudian diwajibkan juga mengelola Persibo secara profesional. Umar juga meminta pihak yang diseleksi memastikan dulu materi tentang pemain yang akan digunakan Persibo agar dipaparkan.
"Jika klausul yang kami tawarkan itu disanggupi, maka kami sama sekali tidak keberatan menunjuk yang bersangkutan sebagai pengelola Persibo yang baru," ujarnya.
CEO klub sepakbola yang berdiri sejak 1949 ini menjelaskan pula alasan proses menunjuk pengelola baru ini panjang dan lumayan lama. Sebab itu merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen lama agar penunjukan pengelola baru sesuai dengan harapan masyarakat.
"Kami tidak (mau) terburu-buru dan tidak gegabah demi agar Persibo ini pengelolaannya diserahkan kepada pihak yang sangat profesional di dibidangnya," tandas Umar.
"Insyaallah dalam satu dua hari ke depan mungkin yang bersangkutan (kandidat pengelola) akan datang ke Bojonegoro untuk memfinalkan proses peralihan pengelolaan itu, mungkin akan disampaikan ke publik (jika terjadi) kesepakatan," lanjutnya.
Adanya desakan mundur yang ditujukan kepadanya tentu tidak tepat, tidak rasional, dan tidak relevan. Karena selama ini dalam setiap musim kompetisi pihaknya selalu mencari orang yang secara profesional siap untuk melakukan pengelolaan terhadap Persibo.
"Sampai hari ini saya pikir baru menemukan (calon) orang yang tepat untuk mengelola Persibo. Jadi ini bukan persoalan didesak mundur, tetapi sudah sejak lama kami cari pengelola yang tepat sebagai bagian dari tanggung jawab kami secara profesional," bebernya.
Setiap akhir musim kompetisi, hasilnya juga selalu dia laporkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, meskipun tidak ada kewajiban untuk itu. Melainkan lebih karena tanggung jawab moral.
"Padahal selama ini kami sama sekali tidak pernah menggunakan dana dari APBD," tegasnya.
Persibo sendiri dikatakan sudah didaftarkan ke liga 3 oleh manajemen lama. Perubahan pada administrasi manjemen nantinya pada saat terjadi alih kelola, tidak mempengaruhi keikutsertaan Persibo. (dra/far)
Load more