Perolehan nilai tes rata-rata turun hingga beberapa angka serta selisih angkanya tidak jauh. Sedangkan nilai peserta dari keluarga kepala desa itu justru melonjak naik.
'’Nah, ini ada permainan saat pengumuman hasil tes setelah revisi nilai praktik komputer peserta ujian tiba-tiba berubah. Nilai peringkat pertama yang dinyatakan lolos itu satu peserta keluarga Pak Kades Bodag,’’ ungkapnya, tanpa membeberkan hasil nilai.
Sementara, EL, pelamar posisi Kaur Keuangan lainnya juga turut mempertanyakan transparansi dari pihak panitia, yang mana ada kejanggalan dan memunculkan indikasi kecurangan.
"Saya tidak akan protes kalau nilai saya rendah, tapi masalahnya perolehan nilai praktik komputer berubah. Dari yang pertama total 92, turun menjadi 65 saat pengumuman," keluhnya.
Diketahui, dalam ujian untuk mengisi kekosongan perangkat desa di Desa Bodag tersebut, ada dua jenis tes yang dilaksanakan, yakni tes tulis dan praktik komputer.
"Peserta itu duduk di dekat saya. Kalau saya lihat dia tidak mengerjakan soal tes tulis. Ada 10 bahkan lebih soal yang tidak dikerjakan," terang EL.
"Yang sangat mencolok adalah lembaran kertas kosong yang panitia berikan ke peserta untuk menghitung soal matematika tidak digunakan. Kok nilainya bagus,’’ tambahnya.
Load more