Pacitan, tvOnenews.com - Rasa kekecewaan tak lagi mampu membendung sejumlah peserta ujian pengisi formasi sebagai perangkat desa di Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan.
Panitia pelaksana (panpel) diduga melakukan kecurangan atas perubahan nilai ujian praktik komputer yang digelar pada tanggal 18 Januari 2023, di salah satu SMKN yang ada di Pacitan.
DA misalnya, salah seorang peserta yang gagal ini menyayangkan tidak terbukanya atas proses koreksi jawaban dari panitia pelaksana. Ia menduga, mekanisme penilaian ujian formasi kepala urusan (Kaur) keuangan Desa Bodag tersebut ada kecurangan.
Menurut DA, hasil praktik komputer terdapat perubahan angka pada nilai secara sepihak. Panitia ternyata melakukan koreksi ulang jawaban para peserta.
"Katanya komputernya eror dan ada revisi nilai. Saya kaget karena ternyata ada koreksi kedua,’’ terangnya.
DA tak hanya dikagetkan dengan jawaban panitia terkait koreksi ulang, namun ia lebih kaget lagi ketika nilai peserta banyak yang berubah. Nilai praktik komputer peserta malah turun.
Perolehan nilai tes rata-rata turun hingga beberapa angka serta selisih angkanya tidak jauh. Sedangkan nilai peserta dari keluarga kepala desa itu justru melonjak naik.
'’Nah, ini ada permainan saat pengumuman hasil tes setelah revisi nilai praktik komputer peserta ujian tiba-tiba berubah. Nilai peringkat pertama yang dinyatakan lolos itu satu peserta keluarga Pak Kades Bodag,’’ ungkapnya, tanpa membeberkan hasil nilai.
Sementara, EL, pelamar posisi Kaur Keuangan lainnya juga turut mempertanyakan transparansi dari pihak panitia, yang mana ada kejanggalan dan memunculkan indikasi kecurangan.
"Saya tidak akan protes kalau nilai saya rendah, tapi masalahnya perolehan nilai praktik komputer berubah. Dari yang pertama total 92, turun menjadi 65 saat pengumuman," keluhnya.
Diketahui, dalam ujian untuk mengisi kekosongan perangkat desa di Desa Bodag tersebut, ada dua jenis tes yang dilaksanakan, yakni tes tulis dan praktik komputer.
"Peserta itu duduk di dekat saya. Kalau saya lihat dia tidak mengerjakan soal tes tulis. Ada 10 bahkan lebih soal yang tidak dikerjakan," terang EL.
"Yang sangat mencolok adalah lembaran kertas kosong yang panitia berikan ke peserta untuk menghitung soal matematika tidak digunakan. Kok nilainya bagus,’’ tambahnya.
Ujian tersebut sebagai pengganti Kaur Keuangan Desa Bodag yang kabarnya tersandung hukum. (asw/far)
Load more