Pacitan, tvOnenews.com - Bila sejak awal panitia telah berniat curang dalam proses ujian seleksi perangkat desa. Panitia, tim penguji dan penyusun soal adalah hanya sekadar formalitas dan main-main belaka.
Seperti diungkapkan FK, salah seorang peserta yang ikut dalam ujian seleksi Kaur Keuangan Desa Bodag Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.
Diketahui (Fendhi Irawan,red) peserta yang meraih nilai tertinggi setelah nilai diubah itu hanya mengerjakan sebagian soal test tulis saja. Ada sekitar 10 soal lebih tidak dikerjakan. Padahal nilai 1 soal memiliki tiga poin jika jawaban benar.
"Fendhi Irawan berada duduk dekat saya. Banyak soal yang saya tahu tidak dikerjakannya. Wajar kalau nilai awalnya berada diperingkat 6 dari 11 peserta. Jauh di bawah peserta lain," terang FK peserta ujian yang gagal.
Ditambahkan, entah kenapa peringkat peserta bernama Fendhi Irawan yang notabene masih keponakan Kepala Desa Bodag Hariyono itu, menjadi peringkat teratas dengan total poin 129,00.
"Hasil ujian seleksi awal yang diumumkan ke peserta panitia beralasan komputernya eror. Kami tidak tahu kok tiba-tiba poin berubah dan ada koreksi ulang," imbuhnya.
Load more