Gresik, tvOnenews.com - Siapa sangka, kawasan tanaman mangrove di bibir pantai perairan Gresik, Desa Karangkiring, Kecamatan Kebomas, yang awalnya dijadikan sarana untuk pencegahan terjadinya abrasi laut, kini bisa disulap menjadi sebuah destinasi wisata alternatif di tengah kota.
Destinasi wisata alam alternatif yang berada di tengah bangunan industri Gresik itu diberi nama Kawasan Mangrove Karangkiring. Di sana para pengunjung dapat menikmati hembusan angin segar dan suasana rindangnya tanaman mangrove sembari menikmati kuliner makanan ringan di beberapa gazebo yang disediakan pihak pengelola. Pengunjung yang datang juga bisa memancing ikan.
Dedik Hartono Kades Karangkiring mengatakan, kawasan Wisata Mangrove Karangkiring ini awalnya hanya berdiri sebuah pendopo untuk para nelayan desa yang dibangun sekitar tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2012 lalu mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata mangrove.
"Pengembangan kawasan Wisata Mangrove Karangkiring ini terus dikembangkan. Termasuk pada tahun 2019 awal saya menjabat juga ada penambahan jembatan atau geladak yang menghubungkan antar gazebo," kata Dedik Hartono, Selasa (31/10).
Masih menurut Dedik, selain dimanfaatkan sebagai kawasan wisata alam, kawasan tanaman mangrove di bibir pantai laut Gresik itu, juga dijadikan sebagai kawasan konservasi alam untuk mencegah terjadinya abrasi dan melestarikan beragam jenis biota laut.
"Alhamdulillah beberapa perusahaan yang ada di sekitar desa kami juga turut peduli dengan keberadaan mangrove di sini. Mereka sering melakukan kegiatan penanaman mangrove sebagai bagian dari CSR mereka," jelasnya.
Kabar baiknya, saat ini pihak pengelola Kawasan Wisata Mangrove Karangkiring belum mematok tarif masuk bagi pengunjung yang datang alias gratis. Pengunjung hanya membayar parkir kendaraan saja sebesar Rp2 ribu untuk roda dua dan Rp5 ribu untuk roda empat.
"Yang terpenting bagi kami, Wisata Mangrove Karangkiring ini diminati oleh para pengunjung. Dari situ akan menghidupkan ekonomi para pelaku UMKM yang berjualan di sini. Yang mana di sini ada tiga warung yang berjualan makanan ringan dan minuman," tutupnya.
Sementara itu, Ida salah seorang pengunjung yang sedang berwisata mengatakan, cukup terhibur dengan menikmati suasana tepi pantai yang dikelilingi oleh beragam jenis tanaman mangrove. Dia menyebut kawasan wisata mangrove ini murah meriah namun bisa melepas kepenatan usai pulang bekerja.
"Saya sering ke sini saat pulang kerja. Paling tidak suasananya bisa menghilangkan stres dan membuat hati bahagia. Apalagi makanan dan minuman di sini harganya standar sehingga tidak menguras isi kantong," pungkasnya. (mhb/far)
Load more