“Bantuan paket sembako ini sebagai bentuk mengimplementasi moderasi beragama yang bertujuan untuk menanamkan karakter peduli sosial dan toleransi keberagaman di kalangan siswa,” ujar Asmiati.
Moderasi beraga, kata Asmiati, merupakan pendekatan yang mempromosikan pemahaman agama yang inklusif dan mengedepankan prinsip-prinsip toleransi.
“Sekolah kami menjalankan konsep ini dengan tekun dalam upaya membangun lingkungan pendidikan yang harmonis dan mendorong siswa untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial,” paparnya.
“Kerjasama ini merupakan langkah awal, dan harapannya agar kerjasama ini dapat berlanjut ke berbagai bidang lain, termasuk sarana prasarana pembangunan. Dengan jumlah siswa yang cukup banyak, MTSN 3 Kota Surabaya sangat membutuhkan dukungan baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” imbuh kepala sekolah berjilbab ini.
Isaac Chiu, Direktur General TETO Surabaya, menyatakan rasa terima kasih atas kerjasama ini dan berharap hubungan antara Taiwan dan Indonesia semakin erat. Tujuan mereka adalah untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
“Selain memberikan bantuan langsung, acara ini juga diisi dengan kegiatan seni dan budaya yang memperlihatkan keragaman budaya Indonesia, dengan tujuan mempromosikan rasa bangga terhadap keberagaman,” ujar Issac Chiu.
Implementasi moderasi beragama di MTSN 3 Surabaya melalui acara bakti sosial ini, menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain. Mereka membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya harus memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter yang peduli sosial dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap keberagaman. (msi/far)
Load more